Wednesday, January 23, 2013

Baa Bii Buu Ba


"Baa bii buu ba'. buuban baniba'...dan seterusnya.

Anak-anak kecil itu, my sons...my doughters....bercanda dengan nada-nada itu. 

Ah, biarkan sejenak keceriaan dan canda tawa mereka dengan nada-nada itu.

Kelak, ketika mereka besar, mereka akan sadar betapa berartinya nada-nada itu, dan betapa besarnya jasa guru-guru ngaji mereka. 

Dulu, guru-guru ngajiku pun ajari seperti itu. Pula zikir selepas shalat. Masih teringat masa-masa itu. Wajah guru-guru, yang mungkin sebenarnya mereka bukan seorang ahli, bukan seorang expert; namun mereka telah mendidik dan menanam benih pahala. 

Guru-guru masa kecil...yang tak lagi ku tahu di mana sekarang. Pernah ku dengar salah satunya wafat karena sakit.

Mereka akan pangling melihat kemasakinian yang jauh berbeda dengan masa lalu. 

Jangan bersedih dan merenung, wahai guru-guru anak-anak...wahai guru TPA dan semacamnya. Kalian bersusah payah dan bersabar membaja sekarang; kelak kalian akan diingat jasa-jasanya oleh mereka, ketika mereka besar dan dewasa. Kau sedang menabur tunas yang akan tumbuh meraksasa; sebagian akan menjulang ke langit selayak sukses selangit, sebagian tidak.

Kalian adalah orang-orang kuat.


No comments:

Post a Comment