Monday, January 21, 2013

Maulid Nabi [Prophet's Birthday] adalah BID'AH HASANAH!

oleh Hasan Al-Jaizy

Seorang faqih yang pintar bisa menghasankan Maulid Nabi sehingga hukumnya menjadi Jaiz. Diputer-puter...lalu menjilat...dicelupkan sehingga jadilah sebuah TALBIS. Bisa jadi itu berupa syubhat yang sulit dijawab; atau malah tidak bisa dijawab oleh banyak orang.

Ya akhii...Maulid Nabi itu bid'ah hasanah! Jangan merasa paling benar sendiri. Apalagi membid'ah-bid'ahkan. ckckck....

Sekali lagi...Maulid Nabi itu adalah bid'ah hasanah [bid'ah yang baik]...baik secara finansial, laba, keuntungan, RIDHA MANUSIA, persatuan antar warga, persatuan antar ormas, yayasan dan sebagainya. Ini adalah hasanah, bukan?

Seharusnya nama Maulid Nabi itu dihapus saja! Diganti dengan nama lain, yang membuat semua manusia tidak memandang negatif, menilai sebagai bid'ah dan tudingan miring. Gimana kalau diganti: "Muhadharah Nabawiyyah", atau "Daurah Nabawiyyah" dan sebagainya?

Hmmm...setidaknya ada upaya men-talbis. Supaya apa? Supaya tidak disalahkan. Supaya tidak dibid'ahkan. Supaya apa lagi?

Ayolah...contohlah Islam Liberal. Beuuuh...keren namanya. Islam bebas. Independen. Tidak saklek. Tidak kaku. Islam Liberal! Beuuuhh...tapi intinya, substansinya, madhmuun-nya, yo menolak agama.

Kalau Maulid Nabi diganti Haflah Nabawiyyah atau Muhadharah Nabawiyyah, misalnya. Tidak pakai embel 'Maulid'. Kesannya adalah haflah atau muhadharah. Dan memang benar. Tetapi....dilakukan sebagai 'nama lain' dari Maulid Nabi.

===========================

Sekali lagi...maulid Nabi itu bid'ah hasanah.

BID'AH HASANAH!

Bid'ah = jelek [karena mengada-ada]
Hasanah = bagus

Bid'ah Hasanah = Jelek Yang Dibagus-bagusi

"Maulid Nabi Adalah Bid'ah Hasanah"

Berarti: Maulid Nabi adalah kejelekan yang dibagus-bagusi atau yang dianggap bagus atau YANG BISA DIGANTI namanya supaya terkesan bagus.

============================

Apakah Maulid Nabi [merayakannya] adalah ibadah? Jika ia ibadah, maka mungkin Anda akan mengingkari dengan alasan:

"Huh! Sahabat itu paling cinta Nabi. Tapi ga ada tuch peringatan hari kelahiran beliau mereka ungkapkan idenya! Lau kaana khaira lasabaquuna ilaih!"

Hehehe...itu alasan klasik.

Klasik? Iya. Kuno! Tidak mempan! Orang-orang yang menyetujui Maulid Nabi tidak mempan dengan alasan itu. Bahkan, jikalau sudah ada penggabungan berbagai dalil plus perkataan-perkataan ulama yang mengingkari Maulid Nabi, tetap ada celah untuk mengeyel. Cari terus celah dan gali terus. Akhirnya apa? Ga ada akhirnya. Mengingkari tidak, menyetujui pun berat. Jadi? Ngegantung tapi terkesan membela Maulid Nabi.

Lho..lho...ocehan saya muter-muter yo?

Yo wes, saya sarankan Maulid Nabi itu diganti aja dengan nama lain, bukan "Prophet's Birthday", apa kek gitu yang selamat dari tudingan bid'ah dari orang-orang yang merasa benar karena berpegang pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. wkwkwk...Wajar mereka merasa benar karena berpegang pada keduanya...lho, daripada si anu, merasa benar berpegang pada anunya. Iya toh?


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/491554930885897

No comments:

Post a Comment