Thursday, January 3, 2013

PITNAH SPEKER!


oleh Hasan Al-Jaizy

Speker itu bisa menjadi pitnah; jika dipegang oleh Justin Habibers dan Supi Herandehs. Karena para Habibers dan Supi paling getol ganggu manusia, tetangganya dan tetangga orang; dengan alasan dzikir jama'i atau Yasinan dan seterusnya.

Saya mau jujur dari hati mengatakan bahwa, "Kadang mereka lebih terlihat gila dari orang gila."

Kenapa? Karena teriak-teriak dengan wiridan. Suaranya melengking kadang-kadang. Bahkan kadang sengaja dijelek-jelekkan, atau terkesan sengaja dipilu-pilukan. Ini bener-bener pitnah!

Saya pribadi terseksa dengan ini. Besok mau ujian, jadi kesulitan belajar gara-gara Habibers dan Supi semacam itu. Seharusnya habibers pengertian dan sayangi telinga rakyat sebagaimana namanya: Habib. Seharusnya Supi-supi itu juga rendah suara dan ga teriak sembarangan sebagaimana namanya: Sufi.

Kalau tidak ada speker, para Habibers dan Supi tidak bisa membisingkan lagi. Tujuan mengumpulkan jema'ah malam Jum'at sepertinya cuma satu [intinya]:

"MENGGANGGU ORANG"

Kalau begini, saya bisa apa? Cuma bisa ngedumel di mari. Mau protes, masalahnya kadang mereka lebih tuli dari kebo dengerin Walkman. Dan juga ga mungkin secara kondisi protes.

Kalau begini, dan situ ga terima dengan curhatan saya, ga usah dibawa-bawa ke pembahasan 'Pitnah Pesbuk', 'Pitnah Wahabib', 'Lintah Berkedok Dzikir' dan seterusnya.

Kalau sudah tahu saya lagi curhat begini, ya tidak usah tanya ulang, 'Lagi curhat ya?' Entar jadi dimirip-miripi Yahudi pula.

Sekarang, ini masalah sekali buat saya mendengar dengungan mereka.

Kalau Habibers sudah ketemu Supi, beginilah jadinya: GANGGU WONG! Kalau listrik mati atau speker meledak, bubaran deh. Ga ada lagi dzikir. Wong dzikir nya mereka itu tujuannya satu: GANGGU WONG!

Saya sedang esmosi sekilo ini!

No comments:

Post a Comment