Foto ini saya ambil tadi saat adzan Isya. Rumah tersebut berisikan kuburan seorang Habib beserta beberapa 'wali' lainnya. Sekitar ada 5 atau 6 kuburan di dalamnya.
Agak heran juga kenapa jema'ah dzikirnya dan pendoa tadi hanya segitu. Padahal malam ini adalah malam keramat sekali, karena [1] Hari 'Ulang Tahun' Nabi dan [2] Malam Jum'at, yang terkenal amalan di dalamnya untuk:
[1] Ritual Yasinan, bukan Kahfian
[2] Bisnis Kuburan Keramat
[3] Ganggu orang
Tetapi saya prediksikan jam segini [jam 9] jema'ahnya makin banyak. Tapi tak sebanyak jema'ah Majelis2 terkenal; karena sepertinya majelis2 itu sudah online di kuburan keramat lain.
Apakah ini bid'ah?
Sebagian bilang iya, sebagian bilang tidak, sebagian hatinya bilang iya namun lisannya tidak berani bilang iya; entah karena takut dicela atau takut ga dianggap oleh kelompoknya atau takut kehilangan jema'ahnya atau faktor lain.
Yang boneng adalah ini tentu saja bukan bid'ah. Alasannya:
[1] Itu adalah ritual ekspresif yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap Nabi dan keturunannya. Tidak seperti Anda, yang tidak cinta Nabi dan keturunannya. Mereka ingin mendekatkan diri pada Allah dengan cara mendekatkan diri pada mayyit keturunan 'suci'.
Allah menghikayatkan perkataan orang-orang musyrik. Ini firman Allah:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَآءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى اللهِ زُلْفَى
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (QS. Az Zumar: 3)
[2] Mereka itu berdzikir, bershalawat, dan menyebut asma Allah. Kompak malah. Tidak seperti Anda, malah diam, pesbukan, menyalah-nyalahkan. Jangan merasa paling boneng sendiri! Dan mereka memakai speaker dan mengeraskan suara untuk membuktikan kecintaan dan menebar syiar agama ke umat.
Sementara Allah menyuruh muslim dengan perintah ini:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Robb-mu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lirih. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al A’raaf: 55)
[3] Masing-masing punya tata cara beribadah. Dilarang merasa paling boneng!
Dan Rasulullah lah yang membantah mereka:
من عمل عملا ليس عليه أمر نا فهو رد
“Barangsiapa yang mengamalkan amalan yang tidak berlandaskan perintah kami, maka amalan itu ditolak”.
Nah, bisa disimpulkan.
Mereka tentu saja merasa lebih benar dari dalil-dalil di atas. Tidak seperti Anda, cuma bisa diam di rumah, cuma bisa pesbukan, cuma bisa ini itu. Jadilah seperti mereka, sudah bisa membuat hal-hal baru, ritual-ritual updated/renewed dan mengada-ada dalam agama.
No comments:
Post a Comment