Wednesday, January 9, 2013

Kalau Kita Jadi Ustadz Tersebut

Kalau kita jadi sekaliber ustadz tersebut, kita lebih ingin menjadi Ustadz Firanda, yang tiap pasang status bermanfaat untuk umat, awamnya hingga alimnya. Lalu tanpa berat di jiwa ataupun dengki di dada bersyukur dengan share status bermanfaat tersebut; tanpa ada su'udzan terhadap sang ustadz. Atau seperti Ust. Badrussalam, dengan teknik penjelasannya, juga habis banyak waktu untuk menyampaikan ilmu. Mereka tidak sempurna tentu saja; masih punya dan selalu punya kekurangan. Tapi....ternyata kita jauh lebih punya kekurangan.

Kalau kita jadi sekaliber ustadz tersebut, mudah-mudahan tidak membahas perkara IT, Hajr, dan yang berkaitan dengan fitnah atau iftiraq dalam tubuh kaum sendiri. Hal-hal semacam itu sangat digemari dan ditunggu-tunggu lalat pasaran. Paling rela nongkrong di sana dan paling tega menghabiskan waktu hanya untuk itu-itu saja.

Padahal kalau sang ustadz mau memberikan taujiih manhajy, atau risalah ilmiyyah, meskipun sebatas 4 paragraf namun berfaedah untuk alim hingga awamnya manusia, demi Allah, kita melihat itu jauh lebih ngustadz dan lebih baik.

Tidak enak ternyata jadi manusia yang dikerubuti karena bukan ilmu maunya, melainkan nyari-nyari perkara manusia dan membicarakan manusia. Jikalau merasa enak dengan itu, wah, berarti hati kita sangat bermasalah. Hati kita memang selalu bermasalah, tapi kalau menjadi sangat bermasalah, siapa yang salah!? Kita sendiri, lah!

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/485210061520384

No comments:

Post a Comment