Sunday, January 27, 2013

Pengangkatan Derajat Orang Alim

oleh Hasan Al-Jaizy


Fawaid 0025: "Pengangkatan Derajat Orang Alim"

Allah Ta'ala mengabarkan secara khusus tentang diangkatnya derajat orang berilmu dan beriman. Allah Ta'ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍۢ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ

"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Q.S. Al-Mujaadilah: 11]

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa Sallam- bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

"Sesungguhnya Allah mengangkat dengan Al-Qur'an beberapa kaum dan Allah pun merendahkan beberapa kaum dengannya." [H.R. Muslim, no.817 dan Ahmad no.232]

Di zaman dahulu, ada seseorang yang berleher cacat, dan ia selalu menjadi bahan ejekan jua tawaan. Kemudian ibunya berkata kepadanya, "Hendaklah engkau menuntut ilmu, niscaya Allah akan angkat derajatmu." Sejak itulah, ia belajar ilmu syar'i hingga jadilah ia seorang alim. Ia pun dianggat menjadi seorang qadhi (hakim) di Makkah selama 20 tahun. Apabila ada orang yang bermasalah duduk di hadapannya, maka gemetarlah tubuhnya hingga ia berdiri." [Al-Ilmu Fadhluhu wa Syarafuhu min Durar Kalaam Asy-Syaikh Ibn Qayyim Al-Jauziyyah, 220-221]

Sufyan bin Uyainah [w. 198 H] -rahimahullah- mengatakan, "Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para Nabi dan ulama." [ibid, 223]

Di dalam kitab-Nya, Allah Ta'ala telah mengabarkan perihal derajat hambanya pada beberapa tempat:

[1] Ayat di atas, yakni Surat Al-Mujaadilah ayat 11.

[2] Ayat berikut:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًۭا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ *** ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ *** أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّۭا ۚ لَّهُمْ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌۭ وَرِزْقٌۭ كَرِيمٌۭ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia." [Q.S. Al-Anfaal: 2-4]

[3] Ayat berikut:

نَرْفَعُ دَرَجَٰتٍۢ مَّن نَّشَآءُ ۗ وَفَوْقَ كُلِّ ذِى عِلْمٍ عَلِيمٌۭ

"Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui." [Q.S. Yusuf: 76]

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas -hafidzahullah- mengatakan: "Disebutkan bahwa tafsir ayat di atas adalah bahwasanya Kami (Allah) mengangkat derajat siapa saja yang Kami kehendaki dengan sebab ilmu. Sebagaimana Kami telah mengangkat derajat Yusuf alaihis salaam di atas saudara-saudaranya dengan sebab ilmunya." [Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, hal. 34]

[4] Ayat berikut:

وَمَن يَأْتِهِۦ مُؤْمِنًۭا قَدْ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلْعُلَىٰ

"Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)," [Q.S. Thaaha: 75]

[5] Ayat berikut:

وَفَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلْمُجَٰهِدِينَ عَلَى ٱلْقَٰعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًۭا *** دَرَجَٰتٍۢ مِّنْهُ وَمَغْفِرَةًۭ وَرَحْمَةًۭ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًا

"Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [Q.S. An-Nisaa: 95-96]

Jika kita perhatikan dengan seksama keseluruhan ayat-ayat di atas, kita dapatkan semuanya tak lepas dari kaitannya terhadap ilmu. 

Di antaranya, pengangkatan derajat untuk Ahlu Al-Iman, sementara iman adalah ilmu yang bermanfaat dan amalan saleh. Dan ayat terakhir, pengangkatan derajat dengan jihad. Maka kembalilah segala derajat tersebut pada dua hal, yakni: Ilmu dan Jihad, yang dengan keduanyalah agama tertegak. [Miftaah Daar As-Sa'aadah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, 1/224]

Wallahu a'lam

15 Rabi'ul Awwal 1434




No comments:

Post a Comment