Thursday, January 24, 2013

Yang Ditakutkan dari Seorang Faqih

oleh Hasan Al-Jaizy


Yang ditakutkan adalah seorang Faqih, memiliki kapasitas ilmu juga lisan yang hebat, baik lisan an-nuthq [bicara] atau lisan al-qalam; karena al-kitaabah [tulisan] far'un li an-nuthq [cabang dari bicara], namun dalam beberapa kesempatan mempergunakan keduanya tidak untuk kebenaran atau membuka pintu-pintu keburukan. Dan yang terawal adalah jika itu terjadi pada diri sendiri; itu sangat menakutkan. Atau kadang kita seperti itu tanpa disadari. 

Terlebih jika sang faqih ternama dan memiliki banyak pengikut. Lalu menjadikan suatu ketidakbenaran atau jalan menuju keburukan sebagai perkara ijtihad yang tidak layak diingkari dan dengan kedua keutamaannya [kapasitas ilmu dan lisan yang hebat] bisa membungkam kebenaran. Kemudian diikuti dan disetujui oleh saudara-saudara yang terlanjur menuruti kesenangan hati semata. Lalu disebar ke mana-mana dan mempengaruhi banyak manusia atau semakin meneguhkan jalan menuju keburukan.

Tidak semua faqih adalah manusia baik. 
Tidak semua faqih mampu meneguhkan hujjah tak terbantah.

Karena itulah, beberapa ulama berkata, "Janganlah kamu mendebat seorang Faqih akan ketetapan/keyakinannya akan suatu hukum/perkara; karena ia memiliki celah untuk berkelit." Ya, atau bahkan menyerang balik dan membungkam pendebatnya. Dan faqih semacam ini, jika bukan karena kebenaran ia bertafaqquh fi ad-diin [entah demi siyasah, daulah, riyasah, hizbiyyah dan sebagainya], justru bisa menjadi akhtaarun naas [manusia paling berbahaya].

Dan kita berlindung pada Allah dari ketidakikhlasan.


No comments:

Post a Comment