Monday, January 21, 2013

Ujian Dirasat 'Perayaan Ulang Tahun Nabi'

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa soalan perihal Maulid Nabi [perayaannya/peringatannya dengan bentuk perayaan]:

[1] Apakah Maulid Nabi adalah:
a. Ibadah murni?
b. Adat murni?
c. Ibadah yang diadat-adatkan?
d. Adat yang dijadikan ibadah?

[2] Jika Maulid Nabi [baik perayaan atau peringatannya] ditiadakan dari bumi ini, apakah berdosa kaum muslimin?

[3] Seorang Muslim yang tidak setuju akan Maulid Nabi, apakah ia berdosa?

[4] Seorang Muslim yang setuju akan Maulid Nabi, apakah ia berpahala?

[5] Seorang Muslim yang masih belum jelas, hatinya tidak setuju, namun mungkin karena kelompoknya atau saudaranya adalah peraya Maulid Nabi, maka ia menzahirkan kesetujuan, apakah ia berdosa atau malah berpahala?

[6] Jika mau jujur, yang tergambar sekarang dari Maulid Nabi itu kebaikan murni atau percampuran antara baik dan buruk?

[7] Jika mau jujur, yang kita lihat sekarang dari perayaan Maulid Nabi, lebih besar mana: keburukan atau kebaikannya? Maslahat atau madharatnya? Ma'ruf atau Munkarnya?

[8] Anggaplah yang namanya bid'ah itu tidak ada [sebenarnya ini hasrat banyak orang dari kelompok tertentu, yakni tidak ingin istilah bid'ah itu ada dalam Islam]. Nah, sekarang, siapa yang berani mengatakan 'kalian bebas membuat ritual baru, perayaan baru, selain Nisfu Sya'ban, Nuzulul Qur'an, Maulid Nabi, Awal Muharram [satu suro], Khatam Al-Qur'an dan lain-lain'? Ada yang berani?

[9] Anggaplah bid'ah itu tidak ada dan anggaplah Anda seorang mufti. Ratusan ribu umat menanti fatwa Anda. Anggap juga Maulid Nabi adalah sebuah kebaikan, bermaslahat, bermanfaat dan mempersatukan umat. Ya, anggaplah ketiga hal itu [no bid'ah, Anda mufti dan Maulid itu baik]. Setelah itu, apakah Anda berani berfatwa menganjurkannya dengan berkata, "Wahai kaum muslimin, rayakanlah Maulid karena itu adalah kebaikan!"? Atau hati Anda merasa berat dan mengingkarinya? Kenapa masih merasa berat padahal bid'ah itu tidak ada, Anda adalah mufti dan Maulid adalah kebaikan???

[10] Apakah itu cukup membuktikan bahwa istilah bid'ah itu benar-benar ada [dan harus ada], Anda bukan seorang mufti dan Maulid Nabi bukanlah sebuah kebaikan?

Jika mengatakan 'tidak', maka saya pribadi angkat tangan. Kita serahkan perkara hati pada Allah kemudian.

Oh ya, ini ada satu kalimat hadiah dari saya untuk diri saya dan juga para 'mufti':

رضى الناس غاية لا تدرك

"Ridha manusia adalah capaian yang tak tercapai"

And take care...boleh jadi manusia ridhai kita karena kita menjawab sesuai kehendaknya, padahal hati kita ingkari jawaban sendiri. Ya, bisa jadi manusia ridhai sekarang, tapi hati-hati akan sebuah tempat yang panas, yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan.

9 Rabi'ul Awwal 1434


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/491293187578738

No comments:

Post a Comment