Friday, January 11, 2013

Sebuah Renungan

oleh Hasan Al-Jaizy

Mungkin di zaman dahulu, di awal-awal tersebarnya Islam dan di tengah gelora ilmu juga tadwiin-nya, jika para ulama diberi wasiat atau nasehat agar istiqamah dan tetap beradab, mereka merenung...atau mungkin menangis.

Mungkin di zaman sekarang, di saat kitab-kitab tersebar dengan 'seenaknya', soft copy maupun hard copy, jika para pencari ilmu 'senior' diberi wasiat atau nasehat agar istiqamah dan tetap beradab, mereka melebarkan dan menipiskan bibir. Bisa jadi senyum-senyum saja, namun dalam hati membatin:

'Siape elu!?'

Dan bukan tidak mungkin itu terjadi pada seorang ustadz sekalipun.

Ketika ilmu memang dipelajari sangat-sangat...namun tidak terasuki dalam jiwa, maka akhlak dan hati benar-benar mencerminkannya. Kita -anggaplah- banyak membaca, membahas, memperbincangkan, mengutip, menulis dan menghadiri majelis, namun apakah benar ilmu kita resapi?

Kadang kita sungguh-sungguh iri dengan seorang yang baru hafal doa sedikit tapi kemudian rutin mengamalkan. Sementara beberapa halaman dari buku-buku tebal kita lahap....

...knowledge collectors sometimes are worse than the "I-don't-know-anything" people.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/486355564739167

No comments:

Post a Comment