Saturday, January 26, 2013

Kalong Kuburan Keramat!


oleh Hasan Al-Jaizy

Menuru Mas Ari, teman FB saya, "Kecepatan internet Indonesia, berada pada posisi 115 dunia!" Seperti itulah status FB nya.

Anda boleh heran dengan posisinya; disebabkan negara kita sebenarnya 'kaya' dan berpenduduk banyak. Pengguna internet -saya yakin- termasuk terbanyak di dunia. 

Tapi, saya tidak heran. Dan tidak heran juga kenyataan tersebut [kecepatan yang tergolong 'terlambat ngebut' dibanding 114 negara dalam skala umum nasional] MENYEBABKAN:

...beberapa orang ketika baru dapat rejeki bisa mendownload sesuatu dengan IDM berkecepatan 500 kbps atau 1 mbps atau malah 3 dan seterusnya, pada KESENENGAN. Lalu upload foto hasil screenshot, kemudian tag teman-teman yang diharapkan akan 'takjub' dan semoga akan bertanya, 'Wah, loe kok bisa gitu, gan? Koneksi dewa! Gimana caranya, gan?'

Wajar dan tidak mengherankan. Kemiskinan dan kerendahan akut sebabkan euforia kala kaya mendadak atau menjulang tiba-tiba. 

Yang selalu...selalu saya pribadi tiba-tiba terfikir ketika melihat foto-foto tersebut adalah 'APA yang ia download?'

Apakah bermanfaat baginya? Jika ia seorang pelajar atau ahli IT, lalu men-download software atau apapun untuk menambah maklumat dan memperkaya eksperimen atau manfaat lainnya, maka saya bersyukur. Itu adalah one step closer to the top. [Memang top memakai step ya?]

Jika ia pelajar ilmu agama, men-download Maktabah Syamila misalnya, atau majmu'ah kitab2 bergiga, atau majmu'ah mp3/video kajian bergiga, atau software hadits gratis bergiga, maka saya bersyukur sekali. Itu membuat saya iri dan semangat; meskipun hanya bisa melihat.

Namun, jika ia hanya seorang gamer, atau maniak movie, baik itu Korean movies, Telenopela, atau film-film lainnya yang menontonnya berdosa dan meninggalkannya bisa saja berpahala, maka amat saya sayangkan. Karena stupid-nya [mangap-mangap] murakkab alias double. Sudah materi download nya ga berguna, bangga pula. Lalu dipameri.

Dan ketika ditanya, "Wah, gimana tuh caranya? Pengen juga donk!" dia hanya tersenyum saja 'hehehehe' tanpa mau kasih tahu caranya dan rahasianya. Tapi, yang namanya rahasia ya rahasia. Masak dibocori. Tetap rahasia bahwa itu hanyalah dapat gratisan atau untung-untungan. Apalagi yang cuma rela malam-malam nongkrong di kampus besar penyedia jaringan Inet bebas berkekuatan Naga. Sudah gratis, numpang, materinya tak memajukan manusia, bangga, pamer, pelit pula. Idzhab faqoth ilal bahr alias pergi aje dah loe ke laut!

No comments:

Post a Comment