oleh Hasan Al-Jaizy
Share Your Limited Thoughts
Mungkin sampeyan mengira kritik, bantahan, uneg-uneg dan tanggapan kita akan sesuatu yang kita tulis di status tidak akan berguna dan tidak akan merubah apapun. Lebih-lebih tidak akan menghasilkan yang terharap.
Tetapi, saya pribadi percaya bahwa itu tidak benar.
Semua itu bisa berefek terlebih jika sampeyan membingkisnya dengan menarik. Kritik kita tentang Raja Dangdut misalnya, mungkin tidak sampai pada beliau. Tetapi, sampai ke banyak manusia. Bisa jadi orang lain terinfluence dengan kritikan kita.
Dan ketika seseorang kadang menulis kritikan atau bantahan, tidak bisa dilabeli ia adalah tukang kritik atau tukang membantah. Seseorang dikatakan 'tukang', jika tiap hari ia bergelut dengan hal yang ia tukangi.
Ide dalam kalimat/tulisan sampeyan bisa diadopsi manusia lain jika dirasa ada manfaatnya, atau ada kerennya, atau ada apa-apanya.
Sampeyan menulis tanggapan atas penulis buku 'Sebelum Kiamat Belum Terlambat' misalnya. Tanggapan itu tidak mesti harus sampai ke telinga penulis buku, bukan? Tapi dengan menyebarkan ide tanggapan ada ke manusia, mereka akan mencerna. Jika ada yang bisa mereka ambil, mereka ambil sebagai modal fikiran. Bisa jadi si pembaca akan menghadapi pertanyaan, "Apa menurutmu tentang buku itu?" lalu menjabarkan fikiran seperti yang sampeyan tulis.
Influence itu ga mesti harus ketemu orangnya. Ga harus turun ke lapangan selamanya. Kadang kita ketemu orang yang marah2 sambil berkata, "Jangan cuma mempengaruhi orang dari jarak jauh saja! Turun ke lapangan!", dan setelah kita amati, rupanya ia tidak memberi pengaruh, meski terjun ke lapangan.
Share your thoughts...but limit em.
Tetapi, saya pribadi percaya bahwa itu tidak benar.
Semua itu bisa berefek terlebih jika sampeyan membingkisnya dengan menarik. Kritik kita tentang Raja Dangdut misalnya, mungkin tidak sampai pada beliau. Tetapi, sampai ke banyak manusia. Bisa jadi orang lain terinfluence dengan kritikan kita.
Dan ketika seseorang kadang menulis kritikan atau bantahan, tidak bisa dilabeli ia adalah tukang kritik atau tukang membantah. Seseorang dikatakan 'tukang', jika tiap hari ia bergelut dengan hal yang ia tukangi.
Ide dalam kalimat/tulisan sampeyan bisa diadopsi manusia lain jika dirasa ada manfaatnya, atau ada kerennya, atau ada apa-apanya.
Sampeyan menulis tanggapan atas penulis buku 'Sebelum Kiamat Belum Terlambat' misalnya. Tanggapan itu tidak mesti harus sampai ke telinga penulis buku, bukan? Tapi dengan menyebarkan ide tanggapan ada ke manusia, mereka akan mencerna. Jika ada yang bisa mereka ambil, mereka ambil sebagai modal fikiran. Bisa jadi si pembaca akan menghadapi pertanyaan, "Apa menurutmu tentang buku itu?" lalu menjabarkan fikiran seperti yang sampeyan tulis.
Influence itu ga mesti harus ketemu orangnya. Ga harus turun ke lapangan selamanya. Kadang kita ketemu orang yang marah2 sambil berkata, "Jangan cuma mempengaruhi orang dari jarak jauh saja! Turun ke lapangan!", dan setelah kita amati, rupanya ia tidak memberi pengaruh, meski terjun ke lapangan.
Share your thoughts...but limit em.
No comments:
Post a Comment