Wednesday, August 8, 2012

Bagaimana Menyampaikan Materi Akhlak/Adab adalah SULIT

oleh Hasan Al-Jaizy

Mungkin bagi sebagian besar orang, menganggap mempelajari Fiqh, dengan segala kerumitan perbedaan pendapat ulama, juga Ushul Fiqh, dengan segala kekerasan dan kepadatan materinya, adalah hal tersulit. Terlebih menyampaikan materi [mengajarkan] nya pada orang lain.

Tapi, sebenarnya tidak. Materi Akhlak/Adab adalah yang tersulit. Kita tidak sedang membicarakan betapa mudahnya menukil kalimat-kalimat mutiara atau menciptakannya sendiri. Tidak. Kita berbicara tentang: PRAKTEK.

Praktek itu tentu lebih berat dari sekedar ucapan. Karena kau mengucapkan dengan satu alat, yaitu lisan. Sementara untuk praktek, kau melakukannya dengan segalanya engkau. Ketika kau lantunkan 20 bait hafalan berkenaan tentang kewajiban ikhlas di depan manusia, apakah kau sendiri selalu mempraktekkan kandungannya?

Nah...


Contoh Materi:

==> Mencintai Nabi. 2 kata yang mudah. Namun prakteknya? Jika kita menulis artikel tentangnya atau ceramah, sangat banyak kalimat tertuang. Terlebih jika sekedar copy-paste atau membaca. Prakteknya maksimal ga kita ini?

==> Sombong dan Tawadhu. Membahas hadits: "Barangsiapa yang di hatinya terbait sebiji dzarrah dari kesombongan --> tidak masuk surga." Haditsnya mudah dihafal, terjemahannya mudah difahami. Prakteknya sulit minta ampun. Bagaimana kita tahu ada atom kesombongan kecil dalam diri kita?

==> Bertakwa. Ini kalimat dari Sang Habiib yang mencakup semuanya: 
[اتَّقِ الله حَيثُمَا كُنْتَ]
"Takutlah kamu pada Allah dimanapun kamu"

Belum lagi pembahasan Qona'ah, Zuhud, Menunaikan Amanah, Dusta, Batasan Bercanda, BERBAKTI pada orang tua, Hasad dan lain-lain.

Orang-orang mengira enak membawa materi itu...mengira mudah...mengira indah melihat hadirin tertunduk...mengira menyenangkan melihat orang tafakkur; dan tidak banyak orang ketakutan menyampaikannya....melihat dirinya yang hina.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/427795747261816

No comments:

Post a Comment