Tuesday, February 28, 2012

Sebaik-baik Greeting

oleh Hasan Al-Jaizy

Jikalau ada agama yang indah dari awal hingga akhirnya, menuju awam hingga alimnya, maka agama itu adalah agama Islam.

[1] "Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh"
[2] "Baarakallahu fiik"
[3] "Jazaakallahu khaira"
[4] "Rahimakallah" atau "Rahimahullah"

Sekiranya setiap muslim memiliki kemauan dan kemampuan menyelami makna 4 doa di atas yang simple dan mudah dilafadzkan sehari-hari...


Seburuk-buruk kata dalam 'greetings' dan penyambutan adalah "Hai;Hi;Hei;Woy" karena tak bermakna terfahami. 

Sebaik-baik kalimat dalam 'greetings' dan penyambutan adalah

ASSALAAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUH

Artinya: "Keselamatan atas kalian, rahmat Allah bagi kalian serta berkah [dari] Nya"

Tidak ada agama yang mengajarkan greeting dengan makna doa SELENGKAP itu. Selamat, rahmat, berkat. Apalagi yang dicari oleh manusia selain SELAMAT, RAHMAT DAN BERKAH????


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/338845649490160

Mulianya Adzan dan Muadzin

oleh Hasan Al-Jaizy

Sebenarnya menjadi muadzin tetap adalah sebuah jabatan mulia dan mendulang bergunung-gunung kurma pahala; terutama di masjid-masjid besar. Pasalnya, azan adalah seruan tuk tunaikan kewajiban terwajib bagi setiap individu muslim. 

Seorang alim yang menyeru seorang manusia pada lafadz istighfar akan mendapat pahala berlipat, meski yang diseru hanya satu orang. Kini gambarlah bayangan seberapa besar pahala bagi seorang muadzin tatkala ia serukan pada ratusan, ribuan manusia menuju penyembahan terhadap Allah!???

Sewajarnya jika kelak para muadzin memiliki posisi terhormat tersebab amalan itu. Dan selayaknya manusia pandang bahwa menjadi muadzin adalah kemuliaan.


NAMUN

Kemuliaan itu tercoreng oleh bisikan setan. Karena jika setan segan atau tak mampu jerumuskan seseorang pada keburukan lewat keburukan, ia akan berupaya jerumuskan seseorang pada keburukan lewat KEBAIKAN. 

Azan yang sungguh simple dan sarat makna, seringkali dihiasi dengan embel-embel tak perlu...juga dzikir-dzikir tambahan yang kemudian dianggap sunnah! Atau kita saksikan saja beberapa muadzin di masjid sebelum adzan malah teriak-teriak dengan alasan 'membangunkan' dan 'mengingatkan'. 

Jika itu alasannya, lantas apa gunanya adzan?


Yang kita semua inginkan adalah

Jika itu dasarnya sederhana namun sempurna, maka jadikan ia selalu berdasar pada asalnya. Tidak perlu kita tambahi sehingga menjadi tak sederhana lagi; karena nilai kesempurnaannya justru berkurang.

Syariat Islam, Sunnah Nabi...adalah sesuatu yang antik. Apa yang kau fikirkan tentang barang antik? Jika memang ia antik, tak perlu kau poles-poles, ditakutkan kau justru mengotori dan menurunkan derajat keantikannya.

Maka, jadikan itu semua kembali ke asalnya; tanpa inovasi yang tidak perlu. Karena seringkali manusia justru terjelembab dalam kesalahan karena ingin berinovasi.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/338768972831161


Beratnya Nyunnah

oleh Hasan Al-Jaizy

Tidak ada suatu hal yang terberat dalam menapakinya di dunia ini kecuali 'mengamalkan segala Sunnah Nabi, dari wajibnya hingga sunnahnya'

sehingga penapaknya dari manusia adalah minoritas mereka. Selain itu, pedih dan sakitnya adalah bagai menggenggam bara.

Namun janji Allah adalah kepastian, sementara dugaan manusia tidak berkepastian. Maka pintalah selalu pertolongan dari Allah untuk menjadikan kita hamba yang ikhlas dan beramal salih.

Jikalau aib adalah yang kita punya...sesungguhnya tiada seorang pun kecuali aib yang pasti ia punya


Nah, sebelum kita melabeli diri sendiri atau komunitas sendiri sebagai Ahlus Sunnah, pertanyakan selalu: 'Apakah kita memang benar berpegang teguh?'

Sebelum melirik dan melabeli selain diri sendiri dan yang di luar komunitas sendiri sebagai non-Ahlus Sunnah, pertanyakan pula itu selalu.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/338759736165418

Monday, February 27, 2012

Bertanya Adalah Meminta

oleh Hasan Al-Jaizy

Sulitnya menahan rasa itu ketika:

[1] Ditanya seseorang dan terkesan memaksa. Lalu setelah kita berupaya mencari jawaban dan menjawab, tak ada respond.
[2] Ditanya seseorang dan kita berusaha menjawab, tapi kemudian si penanya -dengan rasa kurang syukurnya- justru menyanggah dan tampak hendak mendebat.
[3] Ditanya seseorang tentang suatu perkara agama dengan dalil. Lalu setelah kita berupaya menjawab dengan dalil semampu, menanyakan 'Dalilnya sahih atau tidak?'. Kita pun meyakini bahwa hadits itu tidak dhaif. Tapi ia memasang muka 'tidak-percaya' dengan alasan KRITIS.


Apakah ia tahu:

Bahwasanya 'bertanya' adalah 'meminta'!? 
Dan meminta juga membutuhkan adab dan etika.
Jangan setelah dijawab dan diberi
yang hadir justru rasa perih di hati

ENGLISH
Bertanya: ASK
Meminta: ASK

ARABIC
Bertanya: [سأل]
Meminta: [سأل], terkadang [طلب]


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/338298396211552

Jauh Di Jangkau Dekat Di Kalbu

oleh Hasan Al-Jaizy

ku masih ingin harapan yang tersorot dari mata ibuku padaku tetap terjaga adanya
ku masih ingin harapan yang terdoa di sela penghujung malam bapakku tetap terjaga adanya

inginku keduanya masih hidup kala aku berhasil tunaikan tuntutan mimpi-mimpi...

meskipun...

...meskipun aku sebenarnya tak tahu siapa yang lebih dulu meninggalkan...
aku? atau keduanya?
inginku kita selalu ada bersama....jauh di jangkau dekat di kalbu

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/338123899562335

Sunday, February 26, 2012

Berdoa di FB?

oleh Hasan Al-Jaizy

Berdoa di FB tidak apa-apa. Dan itu tetap dinamakan doa. Kalimat semacam 'Assalamualaikum', 'Barakallahu fiik' dan 'Jazaakallahu khaira' adalah doa yang jika diperhatikan maknanya, maka kita akan takjub berkali-kali pada ketiganya.

Dan jikalau itu diharamkan, maka kita membutuhkan dalil. Jikalau berdoa di FB dilarang, maka jangan ada lagi Salam, doa berkah dan doa terima kasih. Garam pun hilang ketika sedang asyik membuat sayur.

Lebih bagus lagi, mengajak orang lain untuk berdoa; seperti mendoakan saudara yang sakit, tertimpa musibah dan sebagainya. Bagaimanapun, perkara doa-mendoakan adalah luas dan jangan dipersempit kecuali ada dalilnya.

 Namun, ana pribadi kurang setuju jika seseorang bermudah-mudah dalam menulis doa 'pribadi' yang sebenarnya didasari curahan hati dan keluh kesah. Seperti: 'Ya Allah, seandainya aku begini begitu...tolonglah aku agar aku...' sembari menulis hal-hal buruk/naas yang menimpa dirinya.

Hal seperti ini [menurut ana] akan memberi dampak kurang baik bagi pelaku doa. Karena ia akan terbiasa berdoa sembari 'cari-perhatian' manusia lain. Sedangkan, seikhlas-ikhlasnya seseorang berdoa, adalah doa yang dipanjatkan sendiri dalam kesepian tanpa adanya kemungkinan lirikan manusia.

Wallahu a'lam. 


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/337660579608667

Jangan Cuma 'Main' Di FB

oleh Hasan Al-Jaizy

Rata-rata orang-orang yang merengek-rengek depan manusia dengan menyebut FB buatan Yahudi lantas jangan sering-sering digunakan karena itu sama saja membantu ini itu...blah blah

Rata-rata orang-orang seperti di atas melihat FB mentok di sisi situ saja, sementara:

--> Banyak orang justru dapat hidayah dan petunjuk melalui FB
--> Banyak orang saling menebar kebaikan dan sambung rahim melalui FB
--

> Lentera Yahudi semakin redup dengan dakwah-dakwah melalui FB

JUSTRU mereka yang merengek-rengek itu, rata-rata:

--> Menggunakan FB cuma mentok buat have fun sejenak saja
--> Fikiran mentok ke situ-situ saja
--> Malas menebar kebaikan, memberi petunjuk ilmu dan....





Besar atau kecil nya FB nantinya...

kalau kita semua, kaum muslimin, sama-sama berdakwah, mengingatkan dan menyebar kebaikan, dana-dana Yahudi yang diisukan oleh 'orang kurang kerjaan' itu tak sebanding. Kita akan menang selagi kita sama-sama baik.

Jangan cuma merengek bergaya meratap nasib umat dengan mengatakan, 'Sedihnya aku melihat banyak saudaraku bermain FB'. 

Kamu hanya melihat teman-temanmu yang setara taraf pemikirannya denganmu: FB cuma untuk HAVE FUN. 

Tapi teman-teman saya, tidak seperti milikmu. Teman-teman saya, satu status bisa saja lebih bernilai dari 2 lemari baju rumahmu beserta isinya [kalau dijual]. Dan teman-teman saya membagi ilmu cuma-cuma.





Saturday, February 25, 2012

Merah Putih Biru

oleh Hasan Al-Jaizy

Coba Berfikir:

[1] Orang yang tak ikutan pemilu dengan sengaja disebut Golput [Golongan Putih]
[2] Orang yang ikutan seharusnya disebut Golhit [Golongan Hitam]
[3] Jika disuruh memilih putih atau hitam, saya pribadi memilih putih.
[4] Bendera Israel PUTIH-BIRU, bendera USA MERAH-PUTIH-BIRU, dan bendera partai pemenang pemilu: MERAH-PUTIH-BIRU

Kalau sudah rusak dari sistemnya, apakah pergerakan akan bergerak dengan baik? 

Tanyakan saja pada Obama, partainya dan anak buahnya di Indonesia: merah-putih-biru.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/337002289674496

Kiasan Persatuan Dengan Jasad

oleh Hasan Al-jaizy

Panjang atau pendeknya umur umat Islam tak terkiaskan dengan umur jasad yang terpakai. 
Namun -seperti yang Nabi sampaikan pada umat Islam-, bersatunya umat terkiaskan dengan jasad. Jika perih di perut, kepala akan ikut serta rasakan dan tangan tak jarang memegang perut karena turut merasakan.

Jikalau kini ada seorang yang hidup di tengah umat Islam, namun tak peduli dan enggan mendoakan saudara-saudaranya yang menderita dan disiksa, entah karena sombongnya atau karena tenggelamnya diri akan dunia, maka...

pantaskah ia menjadi salah satu bagian dari kita -umat Islam????

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/336958459678879

Dosa Apa Aku Ini Sehingga Tidak Dibunuh?

oleh Hasan Al-Jaizy

Sebuah petikan cerita pendek membekas dari SURIAH:

Ada 2 pemuda Suriah yang sedang berada di jalanan. Salah satu pemuda tersebut kemudian tertembak peluru dan tewas seketika. Pemuda yang satunya, yaitu kawannya, pun menolong dan membawa jasad temannya sambil menangis tak henti-henti.

Kemudian beberapa orang menghampiri tuk membantunya. Melihatnya menangis, mereka berusaha melapangkan dada pemuda itu dan bertanya, "Kenapa tak terhenti tangismu?"

Ia pun menjawab, "Sungguh aku tak tahu [kesalahan] apa yang telah kuperbuat pada ALLAH sehingga Allah tak memilihku sebagai orang yang mati syahid [sekarang juga]!"

Subhanallah. Doakanlah saudara-sadaramu di Suriah.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/336948579679867

Thursday, February 23, 2012

Belajar dari Mereka? [Sebuah Ironi Masa Kini]

oleh Hasan Al-Jaizy

Belajar dari Mereka? [Sebuah Ironi Masa Kini]

Pernah kita katakan ingin belajar Islam di Ramadhan, lalu tertambatlah pandangan kita pada sinetron religius di TV. Apa yang kita cari? Ilmu agama? Tarbiyyah/pendidikan jiwa atau sosial atau keluarga? Ketentraman hati? Penyembuh luka dan lara di hati? 

Tidakkah kita saksikan boneka-boneka kotor berbicara mengenai agama, kesantunan, budi pekerti dan hikmah di sana?
Tidakkah kita saksikan sebelum dan [mungkin] selepas Ramadha, tanduk setan akan kembali muncul di kepala-kepala mereka?

Ketika Ramadhan, secara mendadak jadilah mereka para praktisi agama dan kebaikan. Sementara di luar Ramadhan, kita temukan mereka adalah makhluk2 pertama yang menyeru pada kefasikan bahkan kekufuran!!!


Yang Asalnya Baik...Yang Dasarnya Buruk

Ketika muncul seorang berjubah putih, yang tak kenal waktu dan tempat, selalu ia memberi nasihat dan petuah, kita cibiri...lalu kita berprasangka buruk padanya. Kita katakan, 'Oh, ia hanyalah seorang manusia biasa...yang mungkin saja zahirnya baik, sedangkan lahirnya buruk.'

Namun, ketika tiba-tiba di Ramadhan muncul segerombolan manusia yang dengan keterburuan memakai pakaian 'taqwa', padahal sebelumnya mereka tak berbaju tak bermalu, kita tonton...lalu kita tak peduli sesungguhnya mereka menyembah uang dan popularitas. Kita belajar dari mereka?


Apa yang kita pelajari dari mereka?

Berapa episode akan kita lahap dari Tukang Bubur Naik Kelas atau kealiman dadakan lainnya?
Berapa maklumat, ilmu dan faedah yang akan kita raup dari kalimat-kalimat yang terlafadzkan oleh mereka?

Sementara Al-Qur'an, buku pelajaran, kitab karya ustadz dan ulama, juga pengajian, kita mengasingkan jiwa-jiwa kita dari itu semua?

Sungguh BOHONG jika kita katakan, 'Kami ingin mensucikan diri di Ramadhan'
Berliput DUSTA jika kita mengharap, 'Kami ingin sefitrah seperti bayi-bayi terlahir di 1 Syawwal'


Ketika si Pandir Belajar dari Si Fasik 

Ketika pembelajar agama belajar dari para pelanggar dan pendusta agama...
Ketika perindu surga mencari jalan surga dari para pembajak jalan ke surga...
Ketika manusia belajar berbicara fasih dari lolongan anjing....
Ketika perkara-perkara tidak diserahkan...tidak ditangani oleh ahlinya....

maka tunggulah Kiamat...tunggulah kehancuran

dan itu yang kita inginkan, bukan?

Bukan...


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/422315931143131

Tuesday, February 21, 2012

Membaca Al-Mulk Sebelum Tidur

oleh Hasan Al-Jaizy

PERTANYAAN2 tak perlu dijawab secara lisan dan tulisan:

[1] Maukah Anda terampuni dosanya?
[2] Maukah Anda selamat dari adzab Kubur
[3] Maukah Anda mengikuti sunnah Nabi yang tak beliau tinggalkan tiap hari?


 Ada sebuah sunnah Nabi yang ditinggalkan manusia atau kebanyakan tak ketahuinya namun ganjarannya sangat besar! 

MEMBACA SURAT AL-MULK SEBELUM TIDUR

[1] Allah akan mengampuni dosa-dosa bagi pembacanya

إن سورة من القرآن ثلاثون آية شفعت لرجل حتى غفر له وهي سورة تبارك الذي بيده الملك

"Sesungguhnya dalam Al-Qur'an ada sebuah surat berayat 30 yang memberi syafaat bagi seseorang hingga [dosanya] terampuni. Surat itu: Tabaarakalladzi biyadihil mulk [AL-MULK]." [H.R. Tirmidzy, hadits Sahih, dihasankan oleh beberapa

[2] Allah akan menyelamatkan pembacanya dari adzab Kubur 

من قرأ تبارك الذي بيده الملك كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر

"Barangsiapa membaca [Surat Al-Mulk] SETIAP MALAM Allah mencegahnya dengannya dari adzab Kubur." [H.R. Nasa'i]

[3] Apa yang Nabi inginkan pada hati Anda?

وددت تبارك الذي بيده الملك في قلب كل مؤمن

"Aku inginkan Surat Al-Mulk [berada] di hati setiap orang beriman" [H.R. Al-Hakim]


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tirmidzy hadits Jabir bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam TIDAK TIDUR HINGGA BELIAU MEMBACA SURAT AS-SAJDAH dan AL-MULK.

Mari kita amalkan sunnah di atas. As-Sajdah dan Al-Mulk adalah surat yang sangat indah makna seluruhnya dan besar cakupannya. Maukah Anda tidur dalam keadaan terjaga oleh janji Allah dari adzab Kubur? Mari kita amalkan ini setiap malam.


Bagi yang ingin share atau copas, sangat dipersilahkan tanpa sebut darimana menyalinnya. Jangan gengsi menyebarkan kebaikan dan jangan keberatan mengamalkan. 

Malam pertama mengamalkan mungkin akan terasa agak berat dan panjang, namun jika sudah terbiasa, insya Allah hati akan menginginkan tiap malam kita sebelum terpejam mata,,,surat As-Sajdah dan Al-Mulk menjadi bunga malam kita.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/334723379902387

Sunday, February 19, 2012

Jangan Ikut Majelis Seperti Itu!

oleh Hasan Al-Jaizy

Kalau ada majelis dari awal, lalu pertengahan hingga akhir sudah tampak jelas pelanggaran, maka agar aman: Jangan ikut majelis seperti itu.

[1] Dari awal: Melanggar ketertiban pengendara [naik motor ga ber-helm di jalan raya; sembari pakai sarung, jaket hitam dan peci putih biar terkesan 'suci' dan diberi udzur]
[2] Pertengahan: Melanggar kenyamanan penduduk sekitar majelis dengan nyanyi-nyanyi keras-keras. Nyanyi 4 jam, ceramah teriak cuma 40 menit, itupun isinya ga berbobot. Belum lagi campur baur laki perempuan; cekikikan sana sini.
[3] Di akhir: Melanggar aturan shalat dan juga kebersihan. Pulang majelis banyak yang meluncur pergi ga peduli shalat dan GA ADA BEKAS majelis-nya.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/333441936697198

Saturday, February 18, 2012

Sebuah Ketidakadilan

oleh Hasan Al-Jaizy

SIDE A:

[1] Ketika markas yang disebut-sebut sebagai 'tersuci' [bagi mereka] di Dammaj -Yaman- itu diserang orang jahat, mereka benar-benar naik pitam.

[2] Lalu situs Indo andalan mereka [yang kerjaannya nulis hukum 'yayasan' dan jualan cap stempel itu], tak henti meng-update kondisi Dammaj. Para pecandu situs tersebut pun menyebarkannya di FB, Twitter ata

u blog pribadi.

[3] Mereka secara ekstrim memohon kita menyatukan barisan dan hati tuk doakan saudara2 Ahlus Sunnah di Dammaj. Ada yang lebih ekstrim katakan: 'Yang tak mendoakan, tak peduli terhadap dakwah Islam yang murni!'

[4] Syukurlah kemenangan di tangan pecinta Sunnah, kita semua dengungkan 'Alhamdulillah'. Suasana kembali tenang. Dan you know what!? Situs tersebut lagi-lagi menunjukkan keekstrimannya dan arogansi tak terhenti.

[5] Pecandu situs tersebut kembali menggarang, tak sejinak tak selunak kala debu Dammaj beterbangan.

SIDE B:

[6] Kini Suriah sedang KRISIS! Kaum muslimin disiksa, dipenggal, dibantai, dibunuh, disembelih dan diteror! Musibah Suriah JAUH LEBIH BESAR dari Dammaj punya.

[7] Adakah situs ekstrim itu menyinggung masalah Suriah? Yang ada: Hukum Yayasan...Yayasan...Yayasan...

[8] Pecandu situs tersebut tentunya masa bodoh dengan kondisi muslimiin Suriah...wong tidak semanhaj koq.

[9] Tak ada doa...tak ada qunut nazilah...tak ada fatwa...tak ada seruan bagi muslimiin Suriah. Seakan orang Islam hanya 'mereka'.

[10] Tak henti mereka katakan 'Yayasan adalah sumber perpecahan'. Tidak sadar, bahwa 'mereka' lebih tepat disebut sumber perpecahan arogan dibanding yayasan.






Sedikit Tentang Hamzah

oleh Hasan Al-Jaizy

HAMZAH ibn Abdil Muththalib ibn Hasyim [wafat 3 H] radhiyallahu anh

--> Paman Nabi dan saudara sepersusuan beliau
--> Disebut Asadullah [Singanya Allah] dan juga Asadu Rasulillah [Singaya Utusan Allah]
--> Kuniyahnya Abu Ammarah dan Abu Ya'la; karena nama kedua anaknya Ammarah dan Ya'la
--> Nabi bersabda tentang beliau: "Tuannya para syuhada adalah Hamzah ibn Abdil Muththalib" [H.R. Hakim dan disahihkannya]
--> Umurnya lebih tua 4 tahun dari Rasulullah
--> Syahid di perang Uhud terbunuh oleh Al-Wahsy, atas perintah Hindun binti Utbah tersebab dendam

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/333097493398309

Kebesaran Nikmat Iman

oleh Hasan Al-Jaizy

Alhamdulillah, berkali-kali hingga belasnya bahkan puluhnya kita mendengar khatib atau penceramah berkata di awal risalah lisan:

"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat terbesar, yaitu nikmat IMAN"


 Mau tahu apa kenikmatan terbesar sebelum kenikmatan terbesar tersebut [iman]?

Ini dia: ==>ILMU<==

Dalil: Firman Allah: [فاعلم أنَّه لا إله إلا الله]
"Maka ketahuilah [ILMUkanlah], bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan yang berhak disembah) selain Allah" [Q.S. Muhammad: 19]

Laa ilaaha illallah adalah kalimat terbaik mencakup makna agung, yaitu Tauhiid; karena-nya lah dinamakan "kalimat tauhiid".

Sekarang fikirkan ayat di atas, Anda takkan disebut beriman jika tak ucapkan kalimat Tauhiid serta mengakui maknanya. Anda takkan mengakui maknanya sebelum MENGETAHUI.

Jadi, MENGETAHUI [ILMU] adalah yang pertama.


Soal PERTAMA: "Jika telah mengetahui tapi belum dpt mengamalkan sepenuhnya bgmna hukumnya?"

Jawaban: "Jika telah mengetahui dan diberi kesempatan untuk mengamalkannya, namun tidak mengamalkan, maka ia berdosa dan pengetahuan [ilmu] yang ia miliki tersebut dianggap tak bermanfaat, atau bahkan bisa menjadi pencetus adzab di Hari Kiamat.
Jika mengetahui namun tak punya kesempatan atau ada udzur sehingga tak mampu mengamalkan, maka ini dimaafkan. Dan Allah Ta'ala Maha Mengetahui kondisi hambanya dan Maha Memaafkan."


Soal KEDUA: "Apakah dia termasuk org yg blm mndptkn hidayah?"

Jawaban: "Kita layak ketahui bahwa hidayah terbagi menjadi 2:

1. Hidayah Irsyaad [Umum]. Yaitu petunjuk yang diisyaratkan oleh para Nabi, Rasul, Sahabat, Ulama dan siapapun pada kebenaran.

2. Hidayah Taufiiq [Khusus]. Yaitu petunjuk yang hanya Allah pemberinya menuju kebenaran.

Dan segala hidayah sejatinya Allah yang memberi.

CONTOH 1:

Orang yang mendengar ceramah ilmu, kemudian mengatahui dan memahami, maka sejatinya ia telah mendapat hidayah [petunjuk] dari Allah melalui manusia [penceramah]. Masalah ia mengamalkan kemudian atau tidak, ia tidak boleh beralasan 'Saya belum dapat hidayah. Mudah2an Allah memberi saya hidayah secepatnya!' 

Ini salah!! Karena Allah telah memberinya hidayah Irsyaad melalui penceramah. Namun karena bangkangnya, ia tidak segera mengamalkan selagi mampu. Maka ini suatu bentuk kemaksiatan.

CONTOH 2:

Seorang gadis tahu bahwa jilbab itu wajib karena membaca buku tentangnya. Maka itu berarti, Allah telah memberinya hidayah [petunjuk ilmu] melalui buku. Jika ia tidak segera mengenakan jilbab, maka ia tidak boleh beralasan 'Saya belum dapat hidayah [untuk mengenakan jilbab]. Mudah2an Allah memberi saya hidayah secepatnya!' 

Ini salah!! Karena Allah telah memberinya hidayah Irsyaad melalui buku. Namun karena kehendaknya sendiri, ia tidak segera mengamalkan [mengenakan jibab] selagi mampu. Maka ini suatu bentuk kemaksiatan.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332815380093187

BAYANGKAN + BANDINGKAN

oleh Hasan Al-Jaizy


[Zaman keemasan Andalusia]
"Bayangkan, bahkan seorang PEMIMPIN di antara mereka memiliki rak kitab dan mampu memilah-milah mana kitab yang bagus, padahal ia sendiri BUKANlah seorang yang dianggap berilmu tinggi. Maka apa ceritamu tentang orang yang berilmu tinggi di zaman itu!?? Seberapa cintanya pada kitab!?"

[Zaman teknologi modern]
"Bayangkan, bahkan seorang yang BELAJA
R ilmu AGAMA pandangan matanya menjilati layar TELEVISI sehari-hari dan mampu memilah-milah mana program yang enak ditonton dan seru, padahal ia sendiri adalah seorang yang dianggap berilmu agama tinggi. Maka apa ceritamu tentang orang yang tidak belajar agama di zaman ini!?? Seberapa cintanya pada televisi!? Atau, seberapa malasnya membaca kitab?





http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332751760099549

Secarik Hikayat dan Awan Mendung

oleh Hasan Al-Jaizy

Kala itu Cordoba adalah daerah yang penduduknya sangat mengagungkan eksistensi kitab. Mereka membanggakan rak-rak buku beserta isinya sebagaimana manusia hari ini membanggakan kekayaan dan materi miliknya.

Kebanggaan sebagian besar dari mereka hanyalah agar ingin disebut: 'Fulan memiliki rak buku!'

Bayangkan, bahkan seorang pemimpin di antara mereka memiliki rak kitab dan mampu memilah-milah mana kitab yang bagus, padahal ia sendiri bukanlah seorang yang dianggap berilmu tinggi. Maka apa ceritamu tentang orang yang berilmu tinggi di zaman itu!?? Seberapa cintanya pada kitab!?


Secarik awan mendung zaman modern

Kala kini orang-orang tak lagi memandang eksistensi kitab sebagaimana muslimiin dahulu kala. Yang terbanggakan adalah motor, rumah mewah, jenis televisi, pakaian dan materi-materi lain.

Sekali yang terbangga dari kitab terbaca: hanyalah novel pop ringan yang tak berikan makna hidup kecuali sekecil undur-undur saja.
Sekali yang terbangga dari kitab 'religius' terbaca: hanyalah novel 'religius' picisan karya jebolan anak negeri yang kuliah di kampus tertua di dunia.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332748650099860

Wah...Habib Bersanad!

oleh Hasan Al-Jaizy

Habib 'bersanad' yang mencela para ulama karena tak 'bersanad'; padahal ulama-ulama tersebut sudah mewariskan ratusan kitab ilmiah tak terbantah, hafal Al-Qur'an dan ribuan hadits serta ratusan kaedah. Ironi! Justru terbalik.

Justru terbalik. Yang tidak kelihatan ilmunya malah mencela yang benar-benar kelihatan ilmunya hanya karena satu alasan: SANAD. What a joke.

Kita tinggal menunggu sang habib -semoga Allah memberinya hidayah dan kita semua- jatuh dan dijatuhkan oleh diri sendiri. Kelak manusia akan meninggalkan individu2 yang mengaku berilmu/bersanad namun tong kosong. Kelak trend2 itu tak lagi laku; setiap trend ada masa expired-nya.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332705383437520

Friday, February 17, 2012

Secarik Adab Berdoa

oleh Hasan Al-Jaizy

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata tentang secarik adab berdoa:

ويسن للداعي رفع يديه والابتداء بالحمد لله والثناء عليه، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وأن يختمه بذلك كله وبالتأمين

"Disunnahkan untuk pendoa mengangkat kedua tangannya dan memulai dengan hamdalah serta puji-pujian kepada Allah Ta'ala, juga shalawat atas Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Dan menutup [doanya] dengan hal2 tersebut disertai 'Aamiin'" [Al-Fataawa Al-Kubra]

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332177763490282

APA YANG TERASA KEMUDIAN?

oleh Hasan Al-Jaizy


STORY 1:
Anda berkawan dengan seorang pemuda, yang pernah mondok di Pesantren Tahfidz Al-Qur'an. Ia kala mondok berhasil menghafal 30 juz! Dan sekarang yang tersisa di hembusan nafasnya hanya Juz Amma. Diperparah keseharian adalah kekosongan akan tilawah.

Apa yang terasa dalam diri Anda kemudian? Mungkin rasanya sedih sekali jika punya teman seperti ini. Sedangkan Anda sendiri tak sempat mondok, tapi sudah sekian lama berusaha menghafal ayat-ayat Al-Qur'an sekaligus tercumbu terbakar hati oleh rasa iri pada mereka para hafidz yang hafal 30 juz.


 STORY 2 [lebih simple]:

Bibit Zina

oleh Hasan Al-Jaizy

Ibnu Abbas rahiyallahu anhuma berkata:

"Dahulu kala, di ZAMAN JAHILIYYAH, mereka mengharamkan ZINA terang-terangan namun membolehkan ZINA secara sembunyi-sembunyi. Mereka berkata: 'Yang zahir, maka itu tercela, namun yang tersembunyi, maka ia tak mengapa'."

Maka, turunlah ayat yang maknanya:
"dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi" [Q.S Al-An'am: 151]


Termasuk bibit-bibit zina:

--> SMSan dengan non-mahram tanpa alasan darurat atau dengan alasan darurat yang dibuat-buat; hingga jika itu dilakukan biasa-biasa saja, menjadi kebiasaan, sehingga menjadi rutinitas. Akhirnya, terbiasa TELEPON2an. Baiklah, tidak resmi pacaran namanya. Namun, ini lebih BURUK dari pacaran biasa jika kasih-mengasihi. Terlebih, jika mengatasnamakan dakwah dan Islam. Bibit zina perangkap Iblis yang tersembunyi.

Bagi yang masih melakukannya, secepatnya hentikan hal seperti ini. Sekarang, ya akhy ya ukhty, sekarang. Segera...


Jika seorang ikhwan sekedar ditanya tentang perkara agama atau perkara yang layak dipertanyakan oleh seorang muslimah dan ia tahu jawabannya, maka haq sang muslimah adalah mendapat jawaban tersebut. Karena kita dilarang menyembunyikan ilmu. Dan semoga ini bukan termasuk 'perbincangan' yang terlarang.

Namun perbincangan yang menjalar menuju canda dan hal2 sia-sia di antara ikhwan-akhwat, maka menghentikannya segera adalah faidah insya Allah.

Begitu juga dengan inbox, jika ada yang bertanya, maka kita jawab secukup dan sekena dengan pertanyaan, dan 'tidak-mencari-cari-lebih'. Ini point pentingnya. Bahaya juga jika si pria merasa 'ge'er' ketika ada wanita yang bertanya padanya. Ge'er ini bisa menyebabkan 'nyari-nyari'.

===================================

Fitnah inbox FB serupa dengan fitnah inbox HP. 
Atau malah justru inbox FB fitnahnya lebih besar, karena lebih sirr [tersmebunyi] dan lebih berpotensi menuju kemunkaran. 

-> Dikatakan lebih sirr, karena hanya kita yang tahu password akun, sedangkan HP relatif mampu dijangkau orang lain.
-> Dikatakan lebih berpotensi pada kemunkaran, karena setelah itu kita bisa membuka profil pengirim dan melihat2.

Wallahu a'lam. Wallahu al-musta'an.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332000920174633