Saturday, December 31, 2011

Perputaran Perasaan

oleh Hasan Al-Jaizy


[1] Anak sekolah [SMA] berangan-angan kuliah dan anggapnya keren; saat kuliah nanti ternyata biasa-biasa saja.
[2] Seseorang mendamba kul di LIPIA dan anggapnya keren; setelah masuk, ternyata semuanya biasa-biasa saja.
[3] Yang bermimpi kul di TimTeng, dan anggapnya luar biasa; setelah dikabulkan ke sana, ternyata tak seheboh seperti yang terfikir sediakala.
[4] Toh banyak muda-mudi yang tadinya bersyahwat tinggi menuju Al-Azhar Mesir tersebab oleh novel; setelah nyampe, ternyata biasa saja...banyak yang 'maen-maen' malah.


 So:

==>'Jika kamu ingin meneruskan studi di sebuah kampus 'ternama' karena keren atau ingin dianggap, ditakutkan nanti setelah masuk [atau bahkan sampai lulus], kekerenan yang kau inginkan adalah kualitasmu yang rendah'

==>'Jika kamu ingin menguasai suatu bidang/ilmu karena keren atau ingin dikesan keren, ditakutkan nanti di pertengahan akan putus asa kesulitan; karena pembelajar yang tidak ikhlas cenderung 'nyari-gampang' dan 'ga-mau-susah' atau 'pengen-cepet'


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/301540149887377

Terompet

oleh Hasan Al-Jaizy

Suatu ketika Rasulullah pernah ditanya mengenai terompet, maka beliau pun menjawab:

هو من أمر اليهود

"Itu [terompet] adalah perkara/perbuatan Yahudi"

Meniup terompet tidak diperbolehkan dalam Islam; terlebih di perayaan yang cenderung diadakan oleh orang2 non-muslim. Ini menurut banyak para ulama berdasarkan hadits di atas. 

Jika meniupnya saja dihukumi haram, apalagi menjualnya!? Menjualnya juga haram, karena menjual barang haram. Dan siapapun yang menjual barang yang dikenal haram, maka hasil dari penjualan adalah haram. Dan hasil haram bukanlah rizki yang halal.

Dan hasil haram takkan menjadikan berkah. Jika tidak berkah, maka tidak bahagia. Dan itulah yang semakin banyak terjadi kini.

Namun semoga Allah memaafkan para pedagang karena mungkin mereka tidak tahu hukumnya. Hanya saja, kadang-kadang kita pura-pura tidak tahu hukum dan berusaha menjadi 'moderat'. Dan jikalau manusia sudah menganggap kita moderat dalam hal-hal yang haram, maka Sang Pencipta manusia sebaliknya.

Dan kita tetap mendoakan diri masing2 dan juga kaum muslimin, karena bagaimanapun pertalian saudara keimanan itu sangat agung, terlepas dari perbedaan-perbedaan. Semoga pula keluarga2 muslim diberi kebahagiaan tidak dengan cara haram; dan diberi hidayah selalu. Allahumma aamiin.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/301582706549788

Selamat, wahai Dungu!

oleh Hasan Al-Jaizy

Selamat! Dengan membeli terompet dan petasan sejak sekarang, maka Anda telah menjadi dungu sejak sekarang. Jika Anda belikan anak Anda terompet dan petasan sejak sekarang, maka Anda berhasil menularkan kedunguan ke keturunan. Kita harap penyakit menular ini sembuh di jam 01.00 pagi. Jika terus menerus, aku takut kedunguan ini menular ke binatang.

Anda marah? Saya tidak bisa mencegah siapapun untuk marah sebagaimana saya tidak bisa mencegah siapapun untuk menjadi keledai peniup terompet malam ini.

Nanti malam adalah malam tahun baru,  untuk berpesta bagi orang-orang dungu temporary sejagat.

Ya, malam bagi orang-orang dungu dan siapapun yang mempertahankan dan membiakkan kedunguan. Aku tak melarang kau untuk menjadi dungu, tapi dirimu lebih berhak melarang dirimu sendiri.


Generasi Dungu Kesumat

oleh Hasan Al-Jaizy

Generasi dungu: Generasi yang merayakan 'keentahan' dengan terompet, petasan atau kembang api.
Kenapa dikatakan 'keentahan'? Karena sesungguhnya mereka tidak tahu apa gunanya merayakan dengan hal2 tersebut. Apa manfaatnya...apa maknanya?

Jika mereka katakan: "Kami melakukan ini karena rasa syukur atau pengharapan menuju tahun depan!"...
...maka derajat kedunguan mereka semakin tinggi.




Jika ada yang namanya 'dendam kesumat', maka harusnya ada juga yang disebut 'dungu kesumat'; yaitu mereka yang merayakan tahun baru dengan kekosongan akal lalu mereka mencari alasan-alasan kosong.

Jam 00.00 nanti mungkin adalah puncak kedunguan terbuncah. 
Keledai-keledai akan keluar rumah.

MALAM MINGGU + MALAM TAHUN BARU

oleh Hasan Al-Jaizy

MALAM MINGGU + MALAM TAHUN BARU

adalah momen yang paling pas untuk 'pelacur', 'pezina', 'ahli-maksiat', 'munafik'.

Angin mulai berhembus...pelan atau kencang...terharap agar tak hanya angin yang menjadi bukti...tapi hujan deras tengah malam dan kegelapan yang lebat...hujan deras dan kegelapan yang pekat...agar para keledai urung mendungukan dirinya...agar manusia tetap gunakan akalnya...agar kami semua mengingat kembali Sang Pencipta.


Baca satu persatu...

Malam Minggu 
Malam Tahun Baru 
Dungu


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/301741606533898

Harapan untuk tahun depan? OMONG KOSONG!

oleh Hasan Al-Jaizy

Harapan untuk tahun depan? OMONG KOSONG!

[1] Di kala minoritas kaum muslimin rapatkan barisan Isya, kau dan kawanmu itu sibuk belanja kembang api atau tertawa-tawa? Itukah tingkah orang yang berharap baik tahun depan? OMONG KOSONG!

[2] Beberapa orang tua yang sedang khusyu di Mushalla terkejap dikagetkan bunyi petasan yang keras. Itukah cerminan harapanmu untuk tahun depan? OMONG KOSONG!

[3] Ka

u mengaku beragama Islam; kau mengaku bertuhan [yaitu Allah Ta'ala]. Tapi ketika datang panggilan menyembah, kau abaikan. Itukah cerminan harapanmu untuk tahun depan? OMONG KOSONG!

[4] Kau cela pemerintah... kau cela koruptor...kau cela penyebab kemiskinan...kini kemana uangmu terhambur? Kau adalah sampah malam ini...sesampah anai beterbangan sisa mercon dan kembang api. Itukah harapanmu tahun depan? OMONG KOSONG + SAMPAH!!!!





 Lengkap sudah kedunguannya:

Terompet = khas Yahudi
Perayaan Tahun Baru = khas Nasrani
Kembang Api = Kebanggaan Majusi


Kau tiup terompet [Yahudi] dan pasang Kembang Api [Majusi] demi merayakan tahun baru [Nasrani] NAMUN ketika berkumandang Adzan Isya [Islami] kau pura-pura tuli. Kemungkinan besar shalat Subuh esok pun terlalaikan. Oh, Aku tak perlu bertanya apa agamamu.

Lengkap sudah kedunguanmu malam ini








Friday, December 30, 2011

Apa Yang Disangka Riya, Namun Sebenarnya BUKAN Riya

oleh Hasan Al-Jaizy

Apa yang disangka RIYA, namun sebenarnya bukan riya.

Dari Abu Dzar, : "Rasulullah s.a.w. ditanya: "Bagaimanakah pendapat-mu perihal seseorang lelaki yang mengerjakan suatu amalan yang baik dan ia mendapatkan pujian dari orang banyak karena amalannya itu?" 
Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Yang sedemikian itulah [berita] kegembiraan seorang mu'min yang diterima [amalannya] secara segera." [H.R. Muslim]


Sedikit kejelasan:

Bahwa bukan termasuk riya, seseorang yang beramal salih [melakukan ketaatan] dan sebelumnya tak bermaksud untuk dilihat manusia dan tak pedulikan pandangan mereka; namun kemudian manusia memujinya karena amalan tersebut, sehingga [secara fitrah] ia merasa senang akannya.

Berbeda dengan seseorang yang beramal salih namun sebelumnya terselip rasa ingin dilihat/dipandang manusia; hingga jikalau terlihat dan dipuji, ia merasa senang, bangga dan termotivasi untuk melakukan lebih...namun jikalau tak dilihat atau tak dipuji, ia merasa 'kecewa', terkadang sedih, atau bahkan enggan lagi beramal.


Plus: Ciri khas orang yang terbiasa ber-riya ria adalah 'jarang berdzikir/beramal/mengingat Allah dalam kesendiriannya' dan inilah ciri--karakter orang munafiq.

Firman Allah:

"Mereka itu suka melakukan riya' kepada para manusia dan tidak berzikir - yakni ingat - kepada Allah, meiainkan hanya sedikit sekali." (Q.S. An-Nisa': 142)


Ada juga hadits yang maknanya:

"Seorang muslim/mukmin adalah yang kebaikannya membuatnya senang dan keburukannya membuatnya tidak senang"


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/301185436589515


Memulai Khilafah Darimana?

oleh Hasan Al-Jaizy

Memulai dari diri sendiri tak selalu mudah; mungkin pula sulit dan butuh waktu.

Tanyakan: 'Memulai dari diri sendiri saja tak mudah dan butuh waktu, bagaimana pula dengan membuat orang lain memulai?'

Tanyakan: 'Membuat 1 jiwa tuk memulai saja tak mudah dan butuh waktu, bagaimana pula dengan membuat satu negara memulai?'

Jadi,

mulailah praktekkan syariah pada 'orang pertama tunggal' [First Singular Person] sebelum 'orang kedua tunggal' [Second Singular Person]. Lalu bagaimana dengan 'Second Plural Person'? Jangan terburu-buru, kawan. Kau tak terbebani kecuali apa yang dirimu termampu.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/301042773270448

Thursday, December 29, 2011

Bedanya Taqwa dan Kebaikan Itu Apa?

oleh Hasan Al-Jaizy

Kebaikan [البر] dan ketakwaan [التقوى]

Al-Mawardy berkata: "Sesungguhnya dalam 'kebaikan' tersirat ridha manusia, dan dalam 'ketakwaan' tersirat ridha Allah. Barangsiapa menggabungnya keduanya, maka telah sempurna kebahagiaannya."

Ibnu Athiyyah berkata: "Sesungguhnya 'kebaikan' adalah melakukan kewajiban atau hal yang dianjurkan [manduub], sedangkan 'ketakwaan' adalah khusus bagi kewajiban."

Dari Tafsir Fathul Qadiir karya Imam Asy-Syaukaany

Jadi,

Bagi yang nanti ditanya apa perbedaan antara birr dan taqwa, insya Allah perkataan kedua ulama di atas sudah cukup menjelaskan dengan tepat.

Namun dikatakan pula, bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa Birr dan Taqwa bermakna sama. Wallahu a'lam.

Insya Allah perbedaan makna ITsm dan Udwaan akan ditulis di masa yang akan datang.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/300875319953860

Anak Terdidik Shalat dan Terdidik Kualat

oleh Hasan Al-Jaizy

Lihat perbedaan ini:
[1] Anak kecil yang dituntun bapaknya menuju mushalla tiap hari dan diajar ngaji, kelak kala besar, ia akan ingat jasa bapak masa kecil. Dewasanya ia insya Allah akan tetap shalat di mushalla, ngaji dan setelah WAFATNYA sang bapak, ia terus mengingat jasa dan mendoakannya.

[2] Anak kecil yang tak kenal aroma mushalla, tak tahu huruf hijaiyyah, diacuhkan bapak kecuali saat liburan atau ulang tahun, kelak kala besar, ia tak tahu apa yang harus diingat dari jasa bapak padanya. Dewasanya kemungkinan akan jarang shalat, buta Al-Qur'an, sebelum wafatnya, mengharap terwarisi...setelah wafatnya, tak tahu apa yang mesti terdoa.


Kelak:

Anak di hari nanti akan jadi tim sukses bapak menuju surga atau menuju neraka.

Jika anak berbakti dan kenal agama, insya Allah ia akan kenali sang bapak dunia akhirat sebagai 'yang-terbaktikan' hingga kemudian ditempatkan bersama di Surga.

Jika anak durhaka dan buta agama, ditakutkan ia akan mengejar bapaknya nanti untuk menagih dan bertanya kenapa dahulu kala ia tak terdidik...tiada bakti...hingga kemudian anaknya justru menyeret bapaknya menuju neraka!?


 Ingat selalu:

Anak ketika dewasa akan mengenang jasa ibu-bapaknya sebagaimana seorang murid kelak di masa sukses akan mengenang jasa guru-ustadnya.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/300606059980786

Wednesday, December 28, 2011

Membuka Mata, Akal dan Fikiran

oleh Hasan Al-Jaizy


[1] ADZAN disyariatkan oleh ALLAH salah dua kegunaannya adalah untuk tadzkiir [mengingatkan] dan juga tanbiih [memperingatkan] waktu shalat.

[2] Sementara hal-hal 'baru' yang diada-adakan manusia kini [seperti teriak jam 3.30 membangunkan manusia via speaker atau dzikir keras2 sebelum Subuh] disyariatkan oleh MANUSIA kegunaannya adalah untuk 'mengingatkan' dan 'memperingatkan' waktu shalat.



Definisi bid'ah oleh Al-Imam Asy-Syathiby rahimahullah dalam kitab Al-I'tisham:

"Suatu istilah untuk suatu jalan/cara dalam agama yang dibuat-buat (tak berdali) yang MENYERUPAI syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan/melebihkan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala."

Jelas sudah. Mana yang aslinya ibadah, mana yang aslinya amalan bid'ah. Mana yang asli disyariatkan, mana yang asli diada-adakan.


 Madharat dzikir keras2 sebelum Subuh:

--> Yang ber-qiyamul lain TIDAK KONSEN dan terpecah kekhusyuannya. Apa lagi alasanmu?
--> Yang ingin mengaji atau belajar atau menghafal sebelum subuh, TERGANGGU. Apa lagi alasnmu?
--> Non-Muslim yang tidak ada kepentingan, juga TERGANGGU. Apa lagi alasanmu? Toleransi beragama?


Jika dikatakan:

"Tapi ini [mengandung] kebaikan! Bukankah bakal banyak yang bangun dan kemudian mereka shalat tepat waktu!???"

Jawab:

--> Banyak yang bangun, banyak yang sebal juga, gerutu juga, tutup telinga juga, terganggu juga, dan akhirnya TIDUR LAGI.
--> Buktinya, masjid dan mushalla tetap sepi.
--> Bukankah sekarang masing2 punya HP dan alarm?
--> Bukankah sekarang masing2 punya HP dan alarm?
--> Bukankah sekarang masing2 punya HP dan alarm?


 "Bagaimana dengan hukumnya membangunkan orang untuk sahur ketika bulan puasa? Kan biasanya pada teriak keras keras.."

Jawabannya: HP dan alarm

PLUS: Sebenarnya kita disyariatkan pula ADZAN PERTAMA sebelum tiba waktu Subuh, namun hal ini justru tidak diterapkan dan tidak diketahui banyak orang. Yang ada syariatnya ditinggalkan, yang tidak ada malah diada-adakan.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/299719316736127

Jikalau Listrik Mati...

oleh Hasan Al Jaizy

Jikalau listrik mati selepas Subuh, atau sebelumnya, saya yakin Jakarta lebih damai dan tentram. Kenapa? Tidak terdengar suara bising teriak-teriak beralasan dzikir. Fine, dzikir adalah baik. Namun kebaikan itu dinamakan baik jika tidak 'mengganggu', bukan?

Jikalau listrik mati, akankah mereka tetap berdzikir di kesendirian masing-masing? Atau, [sebagaimana perkara Ahlul Bid'ah] mereka merasa lesu dan enggan berdzikir? Wallahu a'lam.

Allahummaghfir lil muslimiina wal muslimaat



--> Di antara Ahli Dzikir, ia hanya berdzikir tatkala ada kesempatan untuk melakukannya di depan manusia. Artinya: zahir ia berdzikir, dalam kesendiriannya ia tidak berdzikir, karena tidak dilihat manusia.

--> Di antara Juru Dakwah, ia hanya berdakwah ketika medan tampak segar dan banyak imbalan. Artinya: Ketika medan tampak lesu atau sedikit imbalan, enggan ia berdakwah.

--> Di antara Ahli ibadah, ada yang disebut Ahli Bid'ah. Sehingga mayoritas ibadahnya adalah bid'ah. Wal iyaadzubillah.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات



Adzan disyariatkan oleh Allah salah dua kegunaannya adalah untuk tadzkiir [mengingatkan] dan juga tanbiih [memperingatkan] waktu shalat.

Sementara hal2 itu disyariatkan oleh manusia kegunaannya adalah untuk 'mengingatkan' dan 'memperingatkan' waktu shalat.

Definisi bid'ah oleh Al-Imam Asy-Syathiby rahimahullah dalam kitab Al-I'tisham:

"Suatu istilah untuk suatu jalan/cara dalam agama yang dibuat-buat (tak berdali) yang MENYERUPAI syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan/melebihkan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala."

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات


Tuesday, December 27, 2011

Masih Malas Membaca?

oleh Hasan Al-Jaizy

Di mana-mana kini kamu bisa membaca buku atau artikel.

Gerbang alasan tertutup rapat; atau kamu masih mau teriak terjepit gerbang mencari-cari alasan 'no time to read'!? Kalau memang benci membaca yang baik-baik, tak usah beralasan waktu dan tempat.

Berapa kali sehari HP-mu berdering tersebab oleh SMS, Call atau lainnya? Dan kemudian kau bagai robot bersyahwat dengan kedunguan beranjak segera patuhi panggilan ringtone!?

Aku tak memaksamu cinta kalimat-kalimat tertulis. Hanya aku tidak ingin, kelak ketika kau merasa bodoh, kau mengutuk masa mudamu yang tersia-siakan. 

Do NOT underestimate reading!

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/299389046769154

Apa Itu Ukuran Kekayaan?

oleh Hasan Al-Jaizy

Kekayaan

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

"Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup" [H.R. Bukhari dan Muslim


Faedah:

--> Dasarnya sesuatu yang maknawi lebih berarti dari materi
--> Dunia tak selalu memberikan kecukupan rasa di hati
--> Kekayaan iman di hati, tak selalu tercermin di gelimang materi
--> Dunia tak sebesar atau semahal rasa di hati
--> Silahkan sebarkan/copas hadits dan faedah status ini


 Yang paling tampak miskin...

Orang yang paling tampak miskin adalah yang tak henti mengejar dunia selagi lidahnya terjulur bagai anjing kehausan sedangkan dunia tak berikan apa-apa kecuali fana.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/299369086771150

Sudahkah Doamu? Sudahkah Baktimu?

oleh Hasan Al-Jaizy

[a] Oke, sekarang kamu bisa berbahasa asing, tapi ingat SIAPA guru pertama yang ajarkanmu bahasa tsb? Sudahkah kamu mendoakannya?
[b] Oke, sekarang kamu bisa membaca, berilmu banyak dan berpendidikan tinggi, tapi ingat SIAPA yang kala itu ajari mu abjad, cara berjalan dan biayaimu meski terik siang atau terkaman hujan mengintai usaha? Sudahkan baktimu tertutur pada hayat mereka?

Dan kini kamu sehat, hidup, berilmu, dikenal, dan segalanya, seberapa sering kau ungkapkan rasa syukur pada-Nya dan seberapa sering kau mohon ampunan atas ketidaksyukuranmu pada-Nya?


 PENTING untuk keseharian:

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam:

مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اَللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اَلْبَحْرِ

"Barangsiapa membaca SUBHAANALLAH WA BIHAMDIHI seratus kali, seratus kali dihapuslah segala dosanya walaupun laksana buih air laut" [Muttafaq Alaih]


Dan juga mohonkan ampunan bagi muslimin dan muslimat. Kita semua bersaudara; terlepas dari perbedaan2.

Ucapkan baiknya:

اَللَّهُمَّ اَغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Allahummaghfir lil muslimiin wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat

Ubadah ibn Shamit radhiyallahu anhu pernah mendengar Rasulullah bersabda:

من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة

"Barangsiapa yang beristighfar [memohon ampunan] bagi para mu'minin dan mu'minaat maka Allah akan mencatat baginya dengan setiap seorang mu'min dan setiap seorang mu'minah sebuah kebaikan."


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/299330070108385

Monday, December 26, 2011

Kebanyakan Mereka Tahu Itu, Tetapi...

oleh Hasan Al-Jaizy

Orang yang sedang bermandikan kembang kasih dengan pacar/gebetannya adalah macam orang yang hatinya sedang 'sakit'; meskipun ia merasa senang.

Orang yang mengangkat bendera hizb ataupun majelis kebid'ahan terang-terangan dan menjulurkan lidah pada pewarta sunnah adalah macam orang yang hatinya 'sakit'; meskipun ia merasa bangga.

Zaman ini terliput dan tertebar anak-anak manusia yang memutar-bali
kkan kebenaran. Fihak benar difitnah dan dipersalahkan; pun sebaliknya...fihak salah diangkat dan dibenarkan.

Dan kebanyakan mereka tahu itu, namun pengetahuan itu tak bermanfaat.
Dan kebanyakan mereka tahu itu, namun pengetahuan itu tak bermanfaat.
Dan kebanyakan mereka tahu itu, namun pengetahuan itu tak bermanfaat.
Dan kebanyakan mereka tahu itu, namun pengetahuan itu tak bermanfaat.
Dan kebanyakan mereka tahu itu, namun pengetahuan itu tak bermanfaat.





http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/298822450159147

Wayang-wayang Politik

oleh Hasan Al-Jaizy


[1] Salah satu politisi partai Islam [DOR!] itu menulis: 'Aku mengucapkan Selamat Natal bagi saudaraku yg merayakan. Damai semoga Indonesia Raya.'

[2] Prinsip: 'Sekali 'caper', terus 'caper'. Sekali 'carmuk', terus 'carmuk'. Intinya 'cakur'...Cari Kursi...atau 'catan'...Cara Setan...eh...Cari Jabatan"

[3] Walhasil: Umat yang bernatal senang+kesemsem...romannya bakal nyonte

ng. Well, kehilangan kepercayaan di umat Islam sendiri, sekarang carmuk dengan umat lain? Good job, bro!

[4] 'Kamu adalah moderat dan adil. Kamu mempertimbangkan gerakan, lisan dan tulisan sesuai dengan yang kau anggap 'sejahtera' dan 'adil'.' Kudukung pergerakanmu, agar semakin tampak yang mana kebatilan berbungkus kebaikan dan kebatilan berbungkus kebatilan.'





Note:

[1] Ungkapan satu atau beberapa anggota tubuh; tidak mewakili semua; karena beberapa anggota tubuh lain memiliki pandangan berseberangan.

[2] Romannya, logatnya, lagaknya begitu.

[3] 'Terima kasih, kalian sungguh toleran, tidak ekstrim dan moderat', ujar seorang yang lagi senang. Ups, mungkin ia akan dikasih jabatan sebagai kepala daerah besok2!?

[4] Hidupku terasa adil dan sejahtera tanpa berpartai kini atau tanpa kecondongan pada partai sana-sini.





Sunday, December 25, 2011

PENGINGAT Untuk Para Gadis

oleh Hasan Al-Jaizy

Sekadar mengingatkan...untuk para GADIS

[1] Ketika kamu 'ditembak' seorang pria, tampan atau nampan-nya ia berwajah...
sebenarnya ia telah menghinakanmu
[a] Jika kamu terima, kau 'hina' karena ridha dihinakan
[b] Jika kamu tolak karena tak sesuai selera, kau tetap 'terhinakan'
[c] Jika kamu tolak karena kau beragama, kau 'mulia' karena kau muliakan dirimu dengan agama

[2] Ketika kamu 'dilamar' seorang pria, tinggi atau rendah-nya ia berderajat...sebenarnya ia telah memuliakanmu

Dan sebenarnya kau TAHU itu!

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/298366666871392

Sekedar mengingatkan bahwa gadis/pemuda yang sedang kamu dekati via sms, chat atau perantara lainnya hingga terkasihi, adalah kemungkinan besar BUKAN manusia yang kelak akan hidup bersanding denganmu di atas sampan setia hingga terlabuh di maut.

Dan kamu TAHU itu.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/298362183538507

Friday, December 23, 2011

Nah, Sekarang Kita Mau Kemana??

oleh Hasan Al-Jaizy

RATUSAN TAHUN sebelum Barat tercetus untuk merancang dan meracik Hak Asasi Manusia, ISLAM sudah punya kaedah-kaedah paten Hak Asasi Manusia, Binatang, Pepohonan, dan Bangunan. Dan kaedah2 tersebut 'relatif' bisa diaplikasikan untuk seluruh tempat dan waktu.

RATUSAN TAHUN sebelum Barat memutar otak untuk merancang dan meracik undang-undang norma, etika dan moral, ISLAM sudah punya kaedah dan undang2 tetap untuk semuanya.


Masalahnya, sekarang kita mau ikut mana:

--> Liberalisme yang kebarat-baratan dan menyempitkan peranan warisan ulama ratusan tahun lalu, atau:
--> Salafiyyah yang merupakan cerminan Islam murni, tanpa kebarat-baratan dan kembali ke generasi terbaik


Ikut Liberalisme?

Nonton TV tiap hari, baca wacana2 liberal di koran atau media super-duper-sekuler, jangan buka Al-Qur'an kecuali pas 'kangen' aja, jangan belajar bahasa Arab, jangan buka buku warisan ulama, atau JANGAN MENGAKU BERAGAMA ISLAM SEKALIAN!

Ikut Salafisme?

Jauhi TV semampunya, baca kitab2/kajian ilmiah agama, sering2 baca Al-Qur'an, belajar Bahasa Arab biar bisa baca buku warisan ulama salaf, dan TAMPAKKANLAH bahwa kau adalah seorang Muslim!


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/297399820301410