Wednesday, December 26, 2012

CAT : [71] "LAWAN AKAN DILAWAN LAWANNYA"


oleh Hasan Al-Jaizy


Lawannya 'Mutasyaddid' [orang ekstrim/keras] adalah 'Mutasaahil' [orang yang melonggarkan/bermudah-mudah]. Sebagaimana Mufrith versus Mufarrith.

Bisa jadi kita menuduh orang yang beda pendapat dengan kita dengan tuduhan 'Mutasaahil' dengan 'tasyaddud' nya kita sendiri.
Bisa jadi kita menuduh orang yang beda pendapat dengan kita dengan tuduhan 'Mutasyaddid' karena 'tasaahul' nya kita sendiri.

Lawan-lawan akan dilawan oleh lawan
Kawan-kawan akan dikawani oleh kawan

Kalau sudah menjadi lawan, sulit berkawan
Kalau memang asalnya berkawan, jangan mencari-cari celah untuk masuk ke arena perlawanan; termasuk dengan menuduh 'tasyaddud' dan 'tasaahul' tidak pada tempatnya.

Sekarang, ada dua pertanyaan:

1. kita berdakwah melawan lawan dengan harapan ia membaik dan menjadi kawan, atau

2. kita berdakwah melawan lawan karena memang cuma ingin mencari lawan yang jika lawan sudah habis, maka kawan lah yang dilawan?

Nah, silahkan dijawab sendiri, kawan-kawan.

Kalau kita menginginkan hidayah atas diri sendiri dan orang lain, berarti kita berharap yang tadinya adalah lawan kelak semoga menjadi kawan yang sama-sama mencicipi kebenaran.

Sekarang, apa gunanya kita menyampaikan kebenaran pada lawan jika kita tidak menghendaki ia menerima kebenaran dan dapat hidayah? Lucu jika kita fikirkan ini.

Apa gunanya kita melawan lawan sementara yang kita kehendaki adalah semoga ia menjadi lawan kita selamanya. Egois dalam meraup hidayah bukanlah sebuah hidayah.

No comments:

Post a Comment