oleh Hasan Al-Jaizy
"Kata 'kezaliman' [ظلم] dimutlakkan pada apa yang terjadi pada seorang hamba dengan sikap berlebih-lebihan atau sikap terlalu longgar dalam menunaikan hak Allah Ta'ala."
[Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid]
Kemudian, Syaikh Muhammad menambahkan:
"Dan [berdasarkan] kezaliman macam ini, tidak bisa dikatakan: 'Sesungguhnya hamba tersebut telah menzalimi Rabb-nya [Allah Ta'ala]'. Tidak.
Bahkan sebenarnya itu adalah kezaliman seorang hamba terhadap dirinya sendiri.
Alasan: Karena Allah Ta'ala tidak mendapatkan madharat [keburukan] disebabkan maksiat hamba-Nya; sebagaimana Allah Ta'ala tidak mengambil manfaat dari ketaatan hamba-Nya."
Muqaddimah dari fatwa beliau di: http://islamqa.com/ar/ref/170723
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/266184586756267
"Kata 'kezaliman' [ظلم] dimutlakkan pada apa yang terjadi pada seorang hamba dengan sikap berlebih-lebihan atau sikap terlalu longgar dalam menunaikan hak Allah Ta'ala."
[Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid]
Kemudian, Syaikh Muhammad menambahkan:
"Dan [berdasarkan] kezaliman macam ini, tidak bisa dikatakan: 'Sesungguhnya hamba tersebut telah menzalimi Rabb-nya [Allah Ta'ala]'. Tidak.
Bahkan sebenarnya itu adalah kezaliman seorang hamba terhadap dirinya sendiri.
Alasan: Karena Allah Ta'ala tidak mendapatkan madharat [keburukan] disebabkan maksiat hamba-Nya; sebagaimana Allah Ta'ala tidak mengambil manfaat dari ketaatan hamba-Nya."
Muqaddimah dari fatwa beliau di: http://islamqa.com/ar/ref/170723
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/266184586756267
No comments:
Post a Comment