Saturday, October 15, 2011

Salafi?

oleh Hasan Al-Jaizy

Kalimat ini sahih:

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." [Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah]

Kalimat ini [juga] sahih:

Merupakan suatu aib bagi seseorang menampakkan dan menisbatkan d
iri atau nama pada manhaj Salafus Salih di hadapan orang lain namun kesehariannya penuh kecacatan manhaj, dakwahnya begitu keras, semangat ketika disuguhi tema 'iftiraq al-ummah', loyo ketika disuguhi tema sederhana. Ini sangat tidak 'salafus salih'.

Aib besar jika menjadikan "Salafus Salih" sebagai cap zahir





Kalimat ini [juga] sahih:

Para salafus salih, mereka berbahasa Arab dan MEMPELAJARI BAHASA ARAB.

Suatu aib jika seseorang menisbatkan diri pada manhaj Salafus Salih, namun ia enggan atau malas belajar bahasa Arab untuk memahami agamanya sebagaimana manhaj Salafus Salih dalam memahami.

Maka, bukan nama, bukan nisbatan, bukan penampakan yang mutlak menjadi penilaian, tapi tidak semua sesuatu di depan layar sama dengan yang di balik layar.

Artinya, penisbatan itu tidak salah, tapi ketika rasa ujub datang, atau depan-belakang berbeda, maka itu adalah salah.





Sebagian mungkin akan menampik realitas yang JELAS, sebabnya: fanatisme dan kekerasan hati.

Note teman:

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150168504272609


15 Oktober 2011
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/262556010452458

No comments:

Post a Comment