Saturday, October 15, 2011

Membayar Hutang Plus Tanda Terima Kasih

oleh Hasan Al-Jaizy

Apa hukum membayar hutang dengan JUMLAH LEBIH dari kadar awalnya sebagai rasa terima kasih pada pemberi hutang?

Jawab:


Hukum: Jika sang pengutang/peminjam memberi kelebihan uang pada pemberi hutang ketika hari pembayaran sebagai rasa syukur dan terima kasih, itu diperbolehkan dengan syarat: tidak ada perjanjian atau kesepakatan atau syarat sebelumnya.

Dalil Naqly:

Hadits Jabir ibn Abdullah radhiyallahu anh, ia berkata: 'Aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di masjid. Jabir bin 'Abdullah berkata, Beliau bersabda: "Shalatlah dua rakaat". Ketika itu beliau mempunyai hutang kepadaku. Maka beliau membayarnya dan memberi tambahan kepadaku.' [H.R. Bukhary]

Ibnu Qudamah rahimahullah dalam Kitab Al-Mughny jilid 4 berkata, yang maknanya:

"Jika seseorang meminjamkan sesuatu secara mutlak tanpa syarat [tertentu], lalu dikembalikan pinjaman tsb dengan yang lebih baik, dari segi kadar, sifat dan selainnya, dengan ridha keduanya, maka itu diperbolehkan.

Ibnu Umar, Said ibn Musayyab, Al-Hasan, An-Nakh'iy, Asy-Sya'by, Az-Zuhry, Makhuul, Malik dan Syafi'i memberi atau menentukan keringanan [dalam masalah ini].

Karena Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam pernah meminjam sesuatu dari sahabat beliau, lalu mengembalikan pinjaman tsb dengan yang lebih baik, seraya berkata:

خيركم أحسنكم قضاء

"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik [dalam] mengqadha"

Hadits ini muttafaq alaih, dan di riwayat Bukhary dengan lafadz sedikit berbeda.

Wallahu ta'ala a'lam

Referensi: islamqa.com


15 Oktober 2011

http://www.facebook.com/groups/295655443784404/permalink/307555055927776/

No comments:

Post a Comment