Friday, February 17, 2012

APA YANG TERASA KEMUDIAN?

oleh Hasan Al-Jaizy


STORY 1:
Anda berkawan dengan seorang pemuda, yang pernah mondok di Pesantren Tahfidz Al-Qur'an. Ia kala mondok berhasil menghafal 30 juz! Dan sekarang yang tersisa di hembusan nafasnya hanya Juz Amma. Diperparah keseharian adalah kekosongan akan tilawah.

Apa yang terasa dalam diri Anda kemudian? Mungkin rasanya sedih sekali jika punya teman seperti ini. Sedangkan Anda sendiri tak sempat mondok, tapi sudah sekian lama berusaha menghafal ayat-ayat Al-Qur'an sekaligus tercumbu terbakar hati oleh rasa iri pada mereka para hafidz yang hafal 30 juz.


 STORY 2 [lebih simple]:


Anda berkawan dengan seorang pemuda, yang pernah mondok di sebuah PonPes. Bertahun-tahun ia di sana belajar Nahwu, Shorof, Balaghoh, serta Khot+ Imla. Dahulu Arabic adalah bahasa kesehariannya, ribuan kosakata terlahap. KINI, yang tersisa hanyalah kosakata-kosakata sederhana di benaknya. Membuat satu kalimat benar pun ia kesulitan.

Apa yang terasa dalam diri Anda kemudian? Sangat disayangkan teman seperti ini. Sedangkan Anda sendiri ditakdirkan tak mondok di usia sekolah, tapi sekarang sadari kepentingan Arabic. Anda membanting setir, berjalan jauh menuju majelis, berfikir, menghafal agar bisa menguasai Arabic, meskipun tidak ahli.


 Ibroh ...

Ibroh dan tepian terakhir bukanlah fakta bahwa Anda adalah lulusan pesantren atau lulusan kampus besar. BUKAN ITU! Pesantren, kampus, majelis, kitab...semuanya adalah wasilah dan perantara.

Apalah guna ia terpunya jikalau setelahnya Anda tak terisi apa-apa?

===========================
Tidakkah Anda melihat kini banyak orang ingin sekali menghafal Al-Qur'an ...
... namun jam terbang menerbangkan segala asa yang terangan!?

Tidakkah Anda melihat kini banyak orang ingin sekali menguasai bahasa...
... namun jam terbang menerbangkan segala asa yang terdamba!?
===========================

Kenapa disia-siakan!?


 Jangan pernah...

Jangan pernah lagi sebut-sebut Anda pernah belajar ini itu dulu...
Jangan pernah lagi banggakan Anda adalah lulusan sini situ...

Tidakkah Anda malu...

Pernah belajar namun sekedar pernah...
Kini tidak ada bekas yang tercurah!?
Sudah lulus namun sekedar lulus...
Kini tidak tampak dampak yang bagus!?


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/332128413495217

No comments:

Post a Comment