Tuesday, February 7, 2012

Ibuku dan Ibumu =

oleh Hasan Al-Jaizy

Ibu saya tidak hafal dalil-dalil begitu kuat, tidak hafal metode Ushul Fiqh dan bukan keturunan Ahli Bait, namun beliau adalah:

--> Orang yang nasihatnya membekas di banyak orang, termasuk saya
--> Orang yang telah mengajari, mendidik dan membimbing saya banyak kebaikan dalam hidup...yang hingga kini tak satu pun dari ustadz2 mampu menyamai kehebatan metode bimbingan alamiahnya, meskipun ustadz2 

lebih ilmiah; karena seringkali keilmiahan tanpa kealamiahan bagai masuk telinga kanan keluar sebelah kirinya.

Jika Anda katakan 'Pantas saja! Semua orang katakan ibunya terbaik mendidiknya'
Saya katakan 'Tidak! Banyak anak yang membanggakan ibunya namun lisannya palsu, cerita berkarakter dibuat-buat karena memang ibunya kurang baik mendidik.'





Semoga Anda berfikir hal yang sama akan ibu kandung Anda. 

Dinamakan 'ibu kandung' karena sebelum Anda lahir, beliaulah yang rela mengandung Anda. Belum tentu sang bapak rela janinnya dipindah ke perutnya.

Dinamakan 'bahasa ibu' karena setelah Anda lahir, beliaulah yang ajarkan bahasa-bahasa simple berbalut kasih dan harapan. 

Dinamakan 'kasih ibu' karena selagi mengandung ia mengasihi Anda, selagi melahirkan ia merintih sakit mengasihi Anda, setelah Anda lahir ia orang yang masih merasa sakit namun tetap menjadi nomor pertama mengasihi Anda, selagi Anda tumbuh ia menyuguhkan kasihnya setiap hari, bahkan hingga akhir hayatnya atau hayat Anda, kasih sayangnya adalah fitrah tak bisa terpatah...





No comments:

Post a Comment