Saturday, February 18, 2012

Sebuah Ketidakadilan

oleh Hasan Al-Jaizy

SIDE A:

[1] Ketika markas yang disebut-sebut sebagai 'tersuci' [bagi mereka] di Dammaj -Yaman- itu diserang orang jahat, mereka benar-benar naik pitam.

[2] Lalu situs Indo andalan mereka [yang kerjaannya nulis hukum 'yayasan' dan jualan cap stempel itu], tak henti meng-update kondisi Dammaj. Para pecandu situs tersebut pun menyebarkannya di FB, Twitter ata

u blog pribadi.

[3] Mereka secara ekstrim memohon kita menyatukan barisan dan hati tuk doakan saudara2 Ahlus Sunnah di Dammaj. Ada yang lebih ekstrim katakan: 'Yang tak mendoakan, tak peduli terhadap dakwah Islam yang murni!'

[4] Syukurlah kemenangan di tangan pecinta Sunnah, kita semua dengungkan 'Alhamdulillah'. Suasana kembali tenang. Dan you know what!? Situs tersebut lagi-lagi menunjukkan keekstrimannya dan arogansi tak terhenti.

[5] Pecandu situs tersebut kembali menggarang, tak sejinak tak selunak kala debu Dammaj beterbangan.

SIDE B:

[6] Kini Suriah sedang KRISIS! Kaum muslimin disiksa, dipenggal, dibantai, dibunuh, disembelih dan diteror! Musibah Suriah JAUH LEBIH BESAR dari Dammaj punya.

[7] Adakah situs ekstrim itu menyinggung masalah Suriah? Yang ada: Hukum Yayasan...Yayasan...Yayasan...

[8] Pecandu situs tersebut tentunya masa bodoh dengan kondisi muslimiin Suriah...wong tidak semanhaj koq.

[9] Tak ada doa...tak ada qunut nazilah...tak ada fatwa...tak ada seruan bagi muslimiin Suriah. Seakan orang Islam hanya 'mereka'.

[10] Tak henti mereka katakan 'Yayasan adalah sumber perpecahan'. Tidak sadar, bahwa 'mereka' lebih tepat disebut sumber perpecahan arogan dibanding yayasan.






No comments:

Post a Comment