oleh Hasan Al-Jaizy
Hari Raya Para Pelacur itu ada 2:
1. Hari Raya Tahun Baru. Ini tidak khusus para pelacur, tapi para keledai peniup terompet dan pencetus kembang api banyak ikutan. Jadi, bersatulah keledai syahwat dan keledai dungu.
2. Hari Raya F---lentine. Ini khusus untuk para pelacur, tapi sekarang menjadi umum. Siapapun boleh ikut, mengatasnamakan kasih sayang. Meskipun suami-istri, boleh merayakan. Kasihan, sudah nikah kok masih ikut-ikutan pelacur.
Kita amati tingkah para pelacur syahwat:
1. Tiada sepasang orang berpacaran [no-nikah] kecuali mereka berdua adalah munafik.
2. Masing-masing kekasih tahu dirinya munafik, dan pasangannya munafik; karena menghias lisan dan tulisan seindah-indahnya, sementara hati adalah sesyahwat-syahwatnya.
3. Namun, karena terbiasa menipu kekasih dengan lisan dan tulisan, dan juga menipu hati/diri sendiri, mereka tak peduli dengan kemunafikan tersebut.
4. Semakin banyak pacar, semakin munafik...semakin sering pacaran, semakin munafik...semakin bangga dengan banyak/seringnya berpacaran, aku tak tahu kemunafikan apa lagi yang lebih tinggi derajatnya selain hal ini dalam masalah SYAHWAT SEXUAL.
Don't lie yourself...don't cheat yourself...you ruin yourself!
No comments:
Post a Comment