Tuesday, July 17, 2012

Berkah Sahur

oleh Hasan Al-Jaizy

Berkah Sahur?

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa Sallam- [berselawatlah kalian!] bersabda:

تسحروا فإن في السحور بركة 

"'Makan sahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu terdapat berkah" [H.R. Bukhari: 1923]


Beberapa maksud dari 'berkah' dalam sahur:

[1] الأجر والثواب
"Ganjaran pahala" disebabkan memakan sahur adalah sunnah dari Nabi, yang jika ditunaikan, maka akan diganjari pahala penunainya. Maka, bisa difahami di sini bahwa jika Allah Ta'ala mengganjari pahala bagi amalan seorang hamba, maka berarti Dia memberkahinya.

[2] البركة لكونه يقوي على الصوم وينشط له ويخفف المشقة فيه
"Berkah karena sahur itu memperkuat [orang yang berpuasa] ketika berpuasanya, menyegarkannya dan meringankan beban padanya."
Bermakna: Berkah di sini bersifat fisik jasmani duniawi, tanpa terkait pada masalah ukhrawi.

[3] ما يتضمن من الاستيقاظ والدعاء في السحر
"Apapun yang tercakup dari bangunnya ia, dan berdoanya di waktu sahur."
Makna ini diperkuat dengan ayat yang mensifati orang2 bertakwa:

ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ

"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang BEIRSTIGHFAR [memohon ampun] di WAKTU SAHUR." [Q.S. Ali Imran: 17]


Beberapa maksud dari 'berkah' dalam sahur:

[1] الأجر والثواب
"Ganjaran pahala" disebabkan memakan sahur adalah sunnah dari Nabi, yang jika ditunaikan, maka akan diganjari pahala penunainya. Maka, bisa difahami di sini bahwa jika Allah Ta'ala mengganjari pahala bagi amalan seorang hamba, maka berarti Dia memberkahinya.

[2] البركة لكونه يقوي على الصوم وينشط له ويخفف المشقة فيه
"Berkah karena sahur itu memperkuat [orang yang berpuasa] ketika berpuasanya, menyegarkannya dan meringankan beban padanya."
Bermakna: Berkah di sini bersifat fisik jasmani duniawi, tanpa terkait pada masalah ukhrawi.

[3] ما يتضمن من الاستيقاظ والدعاء في السحر
"Apapun yang tercakup dari bangunnya ia, dan berdoanya di waktu sahur."
Makna ini diperkuat dengan ayat yang mensifati orang2 bertakwa:

ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ

"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang BEIRSTIGHFAR [memohon ampun] di WAKTU SAHUR." [Q.S. Ali Imran: 17]


Sekarang, kita bertanya:

"Bagaimana dengan SAHURnya beberapa orang yang sembari menonton TELEVISI dengan program LAWAKAN, atau tayangan yang tidak bermanfaat sama sekali?"

Sedangkan dalam berpuasa, Nabi mengatakan: [ولا يجهل] yang artinya ada dua:

"Janganlah ia melakukan perbuatan bodoh"
"Janganlah ia melakukan perbuatan orang2 bodoh"

Sekarang, silahkan berfikir, jika sedari awal sudah melakukan perbuatan bodoh, maka bagaimana seterusnya?

Jika sedari sahur sudah kelihatan berbuat bodoh, maka jangan heran jika saat puasa kebodohan akan terus berlanjut; hingga meskipun ia berpuasa, tetap saja terdengar kata-kata kotor di lisan, juga perbuatan2 tercela.

Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/420335144674543

No comments:

Post a Comment