oleh Hasan Al-Jaizy
Kala itu sekitar pukul 18.10, Maghrib sedang merona masanya. Sebagaimana banyak jalan raya di Jakarta, banjirnya kendaraan hingga macetnya sungguh jamak terdapat. Cerita kemudian teralur di sebuah palang pintu kereta Volvo, Jalan Rawajati Timur, PasarMinggu.
Pengendara yang membludak membuat satu jalur jalan tak cukup memuaskan syahwat mereka agar cepat sampai ke rumah. Shalat terabaikan. Jalur menuju Ps. Minggu sanagt penuh, hingga banyak pengendara motor kemudian memakan jalan selawannya; hingga acapkali menyebabkan mobil-mobil berlawanan terhambat.
Tiba-tiba....sirine palang pintu terdengar, tanda akan ada kereta yang melintas. Memandang arah dari Kalibata, lurus rel terkira, tak tampak ada cahaya lampu kereta. Namun pangkal kengerian adalah ketika memandang arah rel dari Pasar Minggu, takkan mungkin kau mengira detik berapa kereta akan tampak melaju menujunya; karena rel tersebut berbelok yang kemudian terhalang pandangan oleh rumah2 warga.
Pukul 18.15, satu taksi terjebak dalam kemacetan. Tiada mampu sang sopir meneruskan jalan; karena di depannya sudah berkumpul para pengendara motor [binatang2 maruk] dari arah berlawanan memakan jalan yang seharusnya dilewati taksi. Penuh. Mundur pun tak bisa.
Sementara detik tak terkira kapan kereta akan melintas!
Sementara daerah itu selalu dilintasi kereta dalam kecepatan sedang cepat-cepatnya!
Sang sopir pun segera ambil langkah untuk segera keluar dari taksi; mengingat ia tepat berada di lintasan rel dari arah Pasar Minggu! Begitu juga beberapa pengendara motor yang ikut terjebak; sibuk mencari jalan keluar! Tiba-tiba saja kereta itu hadir dengan suaranya dan kecepatannya.....yang kemudian....terdengarlah suara tabrakan sungguh keras...terpental badan taksi....dan siapa yang membayar pusara?
Rupanya sang sopir berhasil lolos, namun...seorang penumpangnya sendiri, tak berhasil lolos keluar taksi, yaitu Farida Rohderni Purba (40). Ia mental bersama taksi yang tertabrak...hilanglah nyawanya setelah terpenjara dalam kemacetan.
Lalu...siapakah yang hendak menjawab adzan Maghrib kemudian? Maghrib telah usai...
Tanggal Kejadian: 09-05-2012
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/417772461597478
Kala itu sekitar pukul 18.10, Maghrib sedang merona masanya. Sebagaimana banyak jalan raya di Jakarta, banjirnya kendaraan hingga macetnya sungguh jamak terdapat. Cerita kemudian teralur di sebuah palang pintu kereta Volvo, Jalan Rawajati Timur, PasarMinggu.
Pengendara yang membludak membuat satu jalur jalan tak cukup memuaskan syahwat mereka agar cepat sampai ke rumah. Shalat terabaikan. Jalur menuju Ps. Minggu sanagt penuh, hingga banyak pengendara motor kemudian memakan jalan selawannya; hingga acapkali menyebabkan mobil-mobil berlawanan terhambat.
Tiba-tiba....sirine palang pintu terdengar, tanda akan ada kereta yang melintas. Memandang arah dari Kalibata, lurus rel terkira, tak tampak ada cahaya lampu kereta. Namun pangkal kengerian adalah ketika memandang arah rel dari Pasar Minggu, takkan mungkin kau mengira detik berapa kereta akan tampak melaju menujunya; karena rel tersebut berbelok yang kemudian terhalang pandangan oleh rumah2 warga.
Pukul 18.15, satu taksi terjebak dalam kemacetan. Tiada mampu sang sopir meneruskan jalan; karena di depannya sudah berkumpul para pengendara motor [binatang2 maruk] dari arah berlawanan memakan jalan yang seharusnya dilewati taksi. Penuh. Mundur pun tak bisa.
Sementara detik tak terkira kapan kereta akan melintas!
Sementara daerah itu selalu dilintasi kereta dalam kecepatan sedang cepat-cepatnya!
Sang sopir pun segera ambil langkah untuk segera keluar dari taksi; mengingat ia tepat berada di lintasan rel dari arah Pasar Minggu! Begitu juga beberapa pengendara motor yang ikut terjebak; sibuk mencari jalan keluar! Tiba-tiba saja kereta itu hadir dengan suaranya dan kecepatannya.....yang kemudian....terdengarlah suara tabrakan sungguh keras...terpental badan taksi....dan siapa yang membayar pusara?
Rupanya sang sopir berhasil lolos, namun...seorang penumpangnya sendiri, tak berhasil lolos keluar taksi, yaitu Farida Rohderni Purba (40). Ia mental bersama taksi yang tertabrak...hilanglah nyawanya setelah terpenjara dalam kemacetan.
Lalu...siapakah yang hendak menjawab adzan Maghrib kemudian? Maghrib telah usai...
Tanggal Kejadian: 09-05-2012
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/417772461597478
No comments:
Post a Comment