Tuesday, July 10, 2012

Tanda Amalan Ikhlas dan Riya

oleh Hasan Al-Jaizy

[1] Tanda amalan pelaku keikhlasan: [استواء أعمال العبد في الظاهر والباطن] 
"Samanya amalan seorang hamba dalam zahir dan juga batinnya."
Bukan berarti ia harus menyembunyikan segala amalan baik; namun berarti ketika dalam kesendirian ia beramal sekadar sama dengan ketika ia dalam keramaian. ATAU, amalan anggota tubuhnya sesuai dengan hatinya.

[2] Tanda amalan pelaku riya: [أن يكون ظاهره خيراً من باطنه]
"Zahirnya lebih bagus dibanding batinnya."
Seperti ia melakukan amalan bagus secara zahir diperbagus di depan manusia; namun sebenarnya hatinya tak menghendaki bagusnya itu untuk Allah; melainkan untuk pandangan bagus manusia. Dan ini sangat sulit.
Namun bukan berarti kita dilarang memperbagus amalan zahir. Hanya di sini ada penekanan bagi hati untuk senantiasa melaraskan bagusnya hati dengan amalan zahir.

[3] Memperhatikan keikhlasan dan meneliti hati sendiri BUKAN berarti kita harus menghabiskan waktu dan menyiksa diri dengan melayani waswas dan bisikan: 'Kamu belum ikhlas! Amalanmu itu berbau riya!' No. Tetaplah beramal. Karena waswas seperti ini adalah jalur yang ditempuh setan ketika hamba Allah ingin beramal saleh secara zahir.

[4] Ingat kaedah ini: [ليس علاج الرياء ترك العمل]
"Meninggalkan amalan takkan obati riya"
Tetapi membunuh riya adalah dengan cara menatar niat kembali, menguatkan azam dan bahkan memperbanyak amal. Dan jika ini dilakukan, setan telah terkalahkan.


Mintalah selalu...

Dan mintalah bantuan dari Allah agar amalan dilancarkan dengan niat yang ikhlas kepada-Nya semata; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Salah satu doa yang bagus:

اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

Artinya: "Ya Allah, bantulah aku dalam berdzikir kepada-Mu, dalam bersyukur kepada-Mu, dan dalam baiknya ibadahku pada-Mu."


 Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Dan segala karunia jua pemberian adalah dari Allah. Jika tidak karena rahmat-Nya, tentu kita semua akan kekal dalam dosa [naudzubillah] dan kesalahan. Namun, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apa yang tergaung di hati. Karena itu, teruslah meminta agar dijadikan hamba yang ikhlas dalam beramal. 

وَلَوْلَا فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًۭا وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّى مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌۭ

"Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Q.S. An-Nuur: 21]


Perkatikan kalimat2 Syaikh Ibrahim Ad-Duwaisy berikut:

أنت أعرف الناس بنفسك، لا يغرك الناس بثنائهم عليك، ولا بمدحهم لك، فهم لا يرون منك إلا الظاهر، فاتق الله تعالى في الباطن

[أنت أعرف الناس بنفسك]
"Kamu adalah orang yang paling tahu tentang kamu"
[لا يغرك الناس بثنائهم عليك]
"Jangan sampai pujian manusia atasmu membuatmu tertipu"
[فهم لا يرون منك إلا الظاهر]
"[Karena] mereka tak melihatmu kecuali yang zhir darimu"
[فاتق الله تعالى في الباطن]
"Takutlah pada Allah atas apa yang ada di batinmu"


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/418113174896740

No comments:

Post a Comment